Liga Indonesia

'Rayakan' Sanksi Ringan FIFA bak Prestasi, PSSI Kena Sentil Pengamat Sepak Bola

Jumat, 7 April 2023 20:10 WIB
Penulis: Ade Gusti | Editor: Prio Hari Kristanto
© PSSI
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, memberi sentilan kepada PSSI yang menganggap sanksi ringan dari FIFA buntut dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 bak prestasi. Copyright: © PSSI
Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, memberi sentilan kepada PSSI yang menganggap sanksi ringan dari FIFA buntut dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 bak prestasi.

FOOTBALL265.COM – Pengamat sepak bola, Akmal Marhali, memberi sentilan kepada PSSI yang menganggap sanksi ringan dari FIFA buntut dibatalkannya Piala Dunia U-20 2023 sebagai sebuah prestasi.

FIFA resmi menjatuhkan sanksi administratif berupa pembatasan dana subsidi FIFA Forward seiring pencabutan mandat Indonesia sebagai tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.

Hal ini disampaikan dengan suka cita oleh Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, melalui akun resmi Instagram pada hari Kamis (06/04/23) kemarin.

Dalam pernyataannya, Erick Thohir menyatakan Indonesia hanya mendapatkan kartu kuning, bukan kartu merah.

Selain itu, Erick Thohir juga mengklaim sanksi ini juga memungkinan Timnas Indonesia masih bisa mencetak prestasi di SEA Games yang akan dilangsungkan 5-17 Mei 2023 mendatang.

Meski ini jadi sebuah kabar baik bagi masa depan sepak bola Indonesia, tetapi pengamat sepak bola Akmal Marhali mengingatkan bahwa sanksi FIFA ini jadi pelajaran berharga.

“Hukuman ringin ini jangan menjadikan kita jemawa apapun alasannya kita tetap mendapat hukuman dan membuktikan FIFA tetap menjaga kedauatan sebagai sebuah federasi olahraga dan menegakkan wibawanya di mata para anggotanya,” tulis Akmal Marhali melalui akun Instagramnya.

Selain itu, koordinator Save Our Soccer itu juga meminta seluruh masyarakat Indonesia bersikap rendah hati dan jangan mengulangi kesalahan serupa.

Akmal Marhali mengingatkan kepada PSSI dan seluruh pelaku sepak bola seyogyanya tidak lagi mencampuradukkan urusan politik dengan olahraga ini.

“Untuk kita yang sudah terlanjur melakukan kesalahan fatal ini harus menjadi pelajaran penting di mana sepak bola tidak bolah dikait-kaitkan atau dicampuradukkan dengan politik,” sambung Akmal Marhali.