Pemain asal Papua ini bermain sinetron pada tahun 2013 di sinetron Madun. Peran Oktovianus Maniani adalah sebagai pelatih yang didatangkan oleh tokoh orang kaya bernama, Udin Nganga guna melatih tim anaknya Martin.

Dalam peran tersebut, Okto memerankan tokoh atau dirinya sendiri yang berstatus mantan penggawa Timnas Indonesia.

"Awalnya canggung, tapi lama-lama saya menikmatinya," ujar Okto.

Gara-gara sibuk bermain sinetron tersebut, kontrak Okto diputus oleh klubnya saat itu, Pusamania Borneo FC. Tapi, dia tak mempermasalahkan karena sejatinya tiga bulan aktivitas kompetisi terhenti imbas memanasnya konflik PSSI-Kemenpora.

Nama Okto melambung saat membela Timnas pada AFF 2010 lalu. Dia tampil luar biasa meski Indonesia gagal meraih juara.

Sayang, setelah itu karier di lapangan hijau terus meredup. Okto sempat berganti klub beberapa kali tanpa meraih satu pun prestasi. Terakhir, pria 32 itu bermain untuk PSBS Biak pada 2022 sebelum Liga 2 dihentikan.

Titus Bonai
Mantan striker Timnas ini membintangi sinetron Madun pada 2015 bersama Oktovianus Maniani. Tibo, 'melipir' jadi bintang layar kaca saat kompetisi dibekukan imbas dualisme PSSI dengan pemerintah.

Kala itu, Titus Bonai mengaku bermain sinetron usai mendapat izin dari klubnya, Sriwijaya FC. Alasannya adalah untuk mencari rezeki setelah tidak ada pemasukan dari sepak bola.

Tibo terakhir kali berseragam PSIS Semarang pada Liga 1 2022. Tetapi, dia depak dari tim Laskar Mahesa Jenar karena dianggap tak memberikan kontribusi.

General manajer PSIS Semarang, Wahyoe 'Liluk' Winarto menyampaikan, pencoretan Tibo berdasarkan hasil evaluasi tim pelatih dan manajemen.

“Berdasarkan hasil evaluasi tim pelatih dan manajemen, Titus Bonai masuk ke dalam daftar yang dievaluasi dan mulai hari ini sudah tidak lagi berseragam PSIS,” ujar Liluk, Selasa (15/11/22).