Liga Indonesia

Manajemen Persib Dukung Ketum PSSI Lakukan Audit Forensik Keuangan

Jumat, 21 April 2023 19:45 WIB
Penulis: Arif Rahman | Editor: Nugrahenny Putri Untari
© PSSI
Ketum PSSI, Erick Thohir, menyebut industri besar sepak bola harus dijalankan dengan transparan. Foto: PSSI. Copyright: © PSSI
Ketum PSSI, Erick Thohir, menyebut industri besar sepak bola harus dijalankan dengan transparan. Foto: PSSI.
Sepak Bola, Milik Rakyat dan Industrinya Harus Transparan

Ketum PSSI periode 2023-2027 itu menegaskan, sepak bola adalah olahraga milik rakyat. Semua mesti transparan, supaya ke depan ada prestasi yang tercipta.

Untuk itu, audit perlu dilakukan karena sepak bola bukan hanya olahraga, melainkan telah menjadi industri besar.

Banyak orang terlibat di sana dan perputaran uang sangat besar, sehingga mesti ada laporan pertanggungjawaban yang detail.

"Sudah pasti kita semua, saya, pengurus, dan pencinta sepak bola mau soal keuangan yang krusial ini terbuka. Apalagi sepak bola ini milik rakyat," jelas Erick Thohir.

"Kami ini hanya ditugaskan untuk membersihkan. Audit ini diperlukan agar terjadi kejelasan dan perbaikan pada pengelolaan keuangan pada seluruh pemangku kepentingan persepakbolaan Indonesia," tegasnya.

Tak hanya itu, sebelum Liga 1 2023-2024 berjalan, Erick Thohir berharap hal-hal menyangkut keuangan dan manajemen harus sudah dijelaskan detail.

Tidak boleh ada yang disembunyikan supaya tidak terjadi kesalahpahaman antarpeserta kompetisi dengan pengelola liga.

Erick Thohir menyebut, di Indonesia, komposisi kepemilikan saham di liga menetapkan PSSI memiliki saham yang jumlahnya 1 persen, sisanya untuk 18 tim peserta.

Oleh sebab itu, federasi mendapatkan porsi pendapatan berdasarkan saham tersebut.

"Hal ini juga akan diaudit, termasuk digunakan untuk kepentingan apa dan dihitung sebagai penerimaan apa di PSSI pemasukan dari saham itu," ucap Erick Thohir.

"Di Malaysia, federasi sepak bola memiliki saham 60 persen di liganya. Tapi di Indonesia sangat demokrasi, hanya satu persen,

"Luar biasa. Namun, saya akan tetap menghormati keputusan para pendahulu kita. Saya hormati kesepakatan sebelumnya," tuntasnya.