FOOTBALL265.COM – Melihat kembali kisah unik mantan penggawa dan legenda Timnas Jerman, Michael Ballack yang kerap mendapat kutukan runner-up lantaran sering gagal membawa timnya juara.
Pada era 90-an hingga akhir 2009, nama Michael Ballack menjadi salah satu pesepak bola top Eropa yang cukup digemari para fans.
Selain faktor kualitas permainan yang mumpuni, wajah rupawan serta karakteristik kepemimpinannya saat di lapangan menjadikan Michael Ballack gampang menjadi sorotan publik.
Michael Ballack memulai karier sepak bolanya saat memperkuat tim kasta ketiga Liga Jerman, Chemnitzer FC, pada musim 1994 hingga 1997.
Gemilang bersama Chemnitzer FC dengan torehan 10 gol dari total 35 laga pada musim 1996–97, membuat Michael Ballack dilirik FC Kaiserslautern dan memboyongnya pada musim panas 1997.
Pada awal musim, Ballack yang masih berusia 21 tahun sangat jarang mendapat kesempatan dan hanya tampil sebanyak 18 pertandingan di semua laga.
Akan tetapi, kemampuannya mulai terasah pada musim kedua bersama FC Kaiserslautern dengan torehan 4 gol dari 39 pertandingan.
Walau gagal memberikan FC Kaiserslautern gelar juara, tetapi bakat Ballack berhasil mencuri perhatian banyak klub besar dan Bayer Leverkusen sebagai pemegang status runner-up berhasil mendapatkan tanda tangan sang pemain.
Tiga musim memperkuat Die Werkself, Michael Ballack hanya bisa meraih mempersembahkan gelar runner-up yakni di ajang DFB-Pokal, Bundesliga hingga Liga Champions Eropa musim 2001/02.
Secara statistik, mungkin tiga musim bersama Bayer Leverkusen tersebut cukup oke lantaran Michael Ballack hampir mampu membawa timnya juara.
Namun yang terjadi kemudian, malah memperlihatkan bahwa Bayer Leverkusen adalah biang Michael Ballack terkena kutukan spesialis runner up.