In-depth

Ada Penakluk MU! 5 Klub Top Eropa Bersejarah yang Bisa Terdegradasi Musim Ini

Rabu, 26 April 2023 21:44 WIB
Editor: Izzuddin Faruqi Adi Pratama
© Reuters/Tony Obrien
2022/2023 bagi liga-liga top Eropa diprediksi akan jadi  musim yang penuh dengan drama. Tidak cuma soal siapa yang bakal jadi juara namun juga yang turun kasta. Copyright: © Reuters/Tony Obrien
2022/2023 bagi liga-liga top Eropa diprediksi akan jadi musim yang penuh dengan drama. Tidak cuma soal siapa yang bakal jadi juara namun juga yang turun kasta.

FOOTBALL265.COM - 2022/2023 bagi liga-liga top Eropa diprediksi akan jadi  musim yang penuh dengan drama. Tidak cuma soal siapa yang bakal jadi juara namun juga yang turun kasta.

Mengingat kompetisi sudah memasuki sepertiga akhir dan kebanyakan hanya menyisakan tidak lebih dari sepuluh laga lagi, setiap tim mulai bisa memprediksi seperti apa nasib mereka saat bendera finis dikibarkan.

Tidak dinyana, rupanya banyak sekali kesebelasan dengan nama serta pamor besar yang terancam degradasi. Beberapa dari mereka sebenarnya punya lemari trofi serta sejarah panjang yang mengundang decak kagum namun karena berbagai alasan tidak bisa tampil prima musim ini.

Kehilangan mereka musim depan tentunya akan membawa banyak perubahan negatif terutama bagi fans tim-tim itu sendiri. Hanya saja roda nasib memang harus selalu berputar.

Siapa sajakah klub-klub yang terancam harus turun level pada 2023/2024 mendatang? Berikut ulasannya.

1. Leicester City

Dengan masih bisa berlaga di Eropa dengan mengikuti Liga Europa dan Liga Konferensi Europa pada musim lalu dan menjadi juara Piala FA setahun sebelumnya, tidak akan ada banyak yang mengira jika di 2022/2023 Leicester City akan menjadi kandidat relegasi Liga Inggris.

Kepergian bintang lini pertahanan, Wesley Fofana, dan kapten tim, Kasper Schmeichel, memang diprediksi membuat The Foxes melemah namun sejak menjadi juara liga di musim 2015/2016 lalu mereka terkenal sebagai klub yang selalu bisa menemukan pengganti dengan harga miring.

Sayangnya tren tersebut tidak berlanjut musim ini. 80 juta Euro hasil penjualan Fofana tidak dialokasikan untuk belanja besar di bursa transfer demi membantu James Maddison dan Jamie Vardy sebagai tumpuan utama Leicester saat ini.

Hasilnya start buruk berupa tujuh laga pertama tanpa kemenangan mereka rasakan. Sempat ada perbaikan seiring berjalannya waktu namun puasa tripoin dari pekan ke-24 sampai ke-29 akhirnya membuat manajer Brendan Rodgers yang sudah bertahan empat tahun di King Power Stadium didepak dari posisinya.

Kini Leicester berada di posisi 17 klasemen sementara Liga Inggris dengan lima laga tersisa. Sama sekali bukan tugas mudah bagi Dean Smith selaku pelatih baru mereka dengan hanya jarak satu poin dengan para rival di zona merah.