Analisis Kegagalan Charles De Ketelaere dan Yacine Adli di AC Milan, Ada Apa?
Satu contoh lainnya dari sistem Stefano Pioli dengan metode man-oriented miliknya adalah di sebuah laga melawan pemuncak klasemen Liga Italia, Napoli.
Seperti cuplikan yang diunggah Scout7Calcio, aksi gelandang-gelandang Partenopei yang melakukan perputaran operan bisa menjadi petaka tersendiri bagi AC Milan.
Kesalahan satu pemain saja bisa berujung fatal seperti ‘insiden’ Marcelo Brozovic yang terjadi di laga kontra Inter.
Now here against Napoli,Napolis three man midfield starts a heavy rotation passing sequence,and all of our 3man stick to each of their markers,since its a man oriented system a player failing can AND will cost us heavily(like that Brozo Goal):🔽pic.twitter.com/pvfiZ1X75a
— ꜱᴄᴏᴜᴛ7ᴄᴀʟᴄɪᴏ (@Scout7Calcio) April 26, 2023
Sementara itu, Yacine Adli sudah ‘dicuekin’ Stefano Pioli sejak awal musim lalu, saat ia tidak kunjung dimainkan sekembalinya dari Bordeaux.
Ketika dimainkan di untuk pertama kali di Liga Italia pada akhir Agustus 2022 di pertandingan kontra Bologna, ia hanya tampil selama 29 menit.
Sampai detik ini, Yacine Adli baru mencatat lima penampilan di Liga Italia, satu di antaranya sebagai starter, dari 31 pertandingan.
Rapor ini nampak mengecewakan bagi Yacine Adli, yang sebelumnya nampak menyatu dengan sistem Stefano Pioli saat pertandingan-pertandingan pramusim AC Milan.
Namun itu saja tidak cukup. Sang pemain harus bersaing dengan sejumlah pemain termasuk Brahim Diaz dan mungkin Charles De Ketelaere juga.
Untuk bermain di belakang striker, Yacine Adli wajib ‘menyingkirkan’ dua rekannya tersebut, yang mana bukan perkara mudah.
Di sisi lain, jika bermain di sayap, ia pun harus menghadapi persaingan dengan pemain-pemain seperti Rafael Leao, Divock Origi, dan Alexis Saelemaekers.