Mengulik Tugas Arema FC Menyiapkan Stadion Gajayana sebagai Homebase
Aspek yang tak kalah pentingnya adalah akses. Aspek ini kerap bermasalah sejak Stadion Gajayana menjalani verifikasi untuk menggelar laga-laga kompetisi Liga 1.
Ketika stadion ini digunakan sebagai markas Persiba Balikpapan pada 2017, akses utama tidak bisa dilalui oleh bus maupun kendaraan besar.
Kedatangan tim lalu diakali melalui pintu selatan stadion, yang memiliki dimensi jalan lebih lebar untuk bus tim dan kendaraan besar lainnya.
Sementara di pintu utama sisi barat, akses jalan terlampau sempit, sehingga kerap mempersulit bus tim maupun kendaraan besar yang menuju parkir barat.
Solusinya ada dua. Tetap melewatkan bus besar dari pintu selatan, atau bus yang digunakan lebih kecil agar dapat meluncur mulus dari pintu utama.
3. Tribun Penonton
Aturan yang berlaku dalam penilaian Kementerian PUPR beberapa waktu lalu, memberi kewajiban venue pertandingan sepak bola untuk single seat.
Artinya, penonton yang hadir bisa menempati satu per satu kursi di seluruh tribun. Namun karena terbatasnya biaya dan waktu, aturan ini masih bisa diakali.
Sebagaimana yang dilakukan Persik di Stadion Brawijaya Kediri, tribun penonton hanya dicat pembatas dengan nomor, agar tribun terkondisikan single seat.
Hal serupa juga bisa saja dilakukan Stadion Gajayana, agar lolos dari verifikasi. Terlebih, belum ada kursi single seat di stadion ini.
Seluruh tribun baik di kategori ekonomi, utama dan VIP seluruhnya masih berbentuk beton. Belum ada kursi personal sebagaimana aturan single seat.