FOOTBALL265.COM - Keputusan Arema FC mendaftarkan Stadion Gajayana Malang sebagai kandang untuk Liga 1 Indonesia 2023-2024 menyisakan tugas berat.
Pasalnya, stadion yang berdiri sejak 1924 itu belum tentu lolos dalam tahap verifikasi yang akan diterapkan PT Liga Indonesia Baru (LIB) selaku operator kompetisi.
Penilaian juga digelar oleh pihak lain. Kementerian PUPR memberikan atensi pada kelayakan bangunan, sedangkan aspek keamanan ditinjau oleh tim risk assessment kepolisian.
Secara prinsip, pihak Pemerintah Kota Malang melalui Disporapar (Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata) sudah memberikan lampu hijau dalam penggunaan asetnya.
Namun, perlu ada komunikasi lanjutan bersama pihak Pemkot Malang maupun Arema FC, untuk membagi tugas perihal pembenahan fasilitas stadion.
"Stadion (Gajayana) siap digunakan, untuk home base Arema FC. Atensi juga diberikan pihak Pangdam untuk memfasilitasi (pertemuan)," ungkap Walikota Malang, Sutiaji.
Ya, kedua pihak memang mesti melakukan komunikasi secara intensif agar semua kepentingan mencapai kesepakatan terbaik.
Pemkot Malang selaku pemilik aset kemungkinan tak bisa menggelar perbaikan fasilitas dalam waktu singkat, sebelum kompetisi kick-off pada Juli nanti.
Alasannya, pemkot butuh banyak waktu untuk melakukan perbaikan fasilitas. Mulai tahap anggaran, kajian, lelang, hingga pengerjaan Stadion Gajayana.
Sehingga, pihak pemkot menyerahkan secara penuh perihal perbaikan fasilitas stadion ke Arema FC, hingga lolos verifikasi sebagai kandang di Liga 1.