Liga Indonesia

Nangis Datangi Hotel Timnas U-22, Indra Sjafri Bocorkan Situasi Ofisial Thailand

Rabu, 17 Mei 2023 17:15 WIB
Penulis: Nofik Lukman Hakim | Editor: Indra Citra Sena
© PSSI
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri. (Foto: PSSI) Copyright: © PSSI
Pelatih Timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri. (Foto: PSSI)

FOOTBALL265.COM - Pelatih timnas Indonesia U-22, Indra Sjafri, memastikan bahwa pihaknya tak ingin memperpanjang keributan di final SEA Games 2023. Ofisial Thailand juga sudah meminta maaf, bahkan menangis, ketika bertemu manajer Sumardji.

Sekadar mengingatkan, Sumardji menjadi korban pemukulan oleh ofisial tim Thailand. Insiden itu terjadi sesaat setelah Irfan Jauhari mencetak gol ketiga timnas Indonesia.

Ofisial tim Thailand tidak terima ketika kubu Indonesia melakukan selebrasi ke arah mereka. Padahal, mereka sendiri yang awalnya membuat perkara ketika merayakan gol penyama kedudukan 2-2 secara berlebihan ke bench Indonesia.

Ofisial tim Thailand secara tak terduga melayangkan pukulan ke arah ofisial Indonesia. Sumardji yang bermaksud melerai malah kena pukulan dan terjatuh.

Kejadian itu kemudian memancing pemain dari dalam lapangan ikut terlibat. Alhasil, pemain timnas U-22, Komang Teguh Trisnanda, dan kiper Thailand, Soponwit Rakyart, diganjar kartu merah.

Kelakuan brutal yang dilakukan ofisial Thailand itu viral di media sosial. Video dan fotonya menghadirkan kecaman dari berbagai negara, termasuk tuan rumah Kamboja.

Atas hal itu, ofisial Thailand pun mendatangi hotel tempat timnas Indonesia U-22 menginap. Indra Sjafri menyaksikan mereka meminta maaf secara langsung, terutama kepada Sumardji.

Indra Sjafri memastikan ofisial Thailand telah mengakui perbuatan salah mereka, yakni mengasari manajer timnas U-22 yang notabene perwira polisi berpangkat Kombes tersebut.

"Karena ada kejadian kemarin, ada ofisialnya Thailand selebrasi ke bench Indonesia. Tadi yang bersangkutan datang ke Pak Sumardji. Dia sudah minta maaf. Kebetulan ada saya di situ," kata Indra Sjafri, Rabu (17/5/23).

"Kalau tak salah dia sampai menangis. Itulah sepak bola, kita boleh saja berseteru di lapangan, di luar harus (bersaudara). Mereka menyadari atas kesalahan mereka, sehingga datang sendiri dan meminta maaf," lanjutnya.