FOOTBALL265.COM - Ada tiga efek besar yang berpotensi hadir setelah Bali United meresmikan Adilson Maringa. Kehebatan kiper asal Brasil bisa menempatkan Muhammad Ridho Djazulie sebagai penghuni tetap bangku cadangan di Liga 1 2023-2024.
Maringa merupakan kiper yang tampil luar biasa dalam dua musim bersama Arema FC. Meski memiliki badan besar, reflek Maringa terbilang sangat bagus.
Kemampuan itu pada akhirnya "memaksa" Bali United mengorbankan satu slot asing untuk pos penjaga gawang. Mereka butuh satu nama ini sebagai pengganti Nadeo Argawinata yang ke Borneo FC.
Jelas efek positif akan datang dengan hadirnya Maringa. Pemain yang sempat berkarier di Liga 2 Portugal ini akan memberi rasa nyaman bagi lini belakang Bali United.
Namun, tak semuanya berbuah positif. Ada pula efek negatif yang berpotensi diterima kiper lain Bali United. Berikut ini tiga efek kehadiran Adilson Maringa yang dirangkum INDOSPORT.com.
1. Mentalitas Internasional
Adilson Maringa sudah punya pengalaman internasional karena berani meninggalkan Brasil dan berkarir di Portugal. Di negara Cristiano Ronaldo itu, Maringa bermain di kompetisi kasta kedua.
Maringa membela Vilafranquense dalam dua musim. Pada musim 2019-2020, Maringa bermain 13 kali. Lalu, pada musim 2020-2021, Maringa bermain 19 kali.
Pengalaman Maringa bermain di Portugal menjadi modal Bali United ketika bermain di kompetisi Asia. Mentalitas Maringa bisa membantu Bali United dalam menghadapi tim-tim terbaik Asia.
Di kompetisi yang lebih tinggi levelnya dari Liga 1, mentalitas memberi peranan penting dalam menjaga konsistensi sepanjang laga. Konsistensi ini diperlukan Bali United yang kerap tak berdaya ketika jadi wakil Indonesia.