FOOTBALL265.COM - Meski sudah berkali-kali diusahakan untuk diberantas nyatanya kasus rasisme di sepakbola masih ada. Kini Vinicius Junior dari Real Madrid kembali jadi korbannya.
Sejak berkarier di Liga Spanyol (La Liga) sejak 2018 lalu sang winger Brasil memang kerap menjadi target dari ejekan berbau diskriminasi karena warna kulit dari para fans.
Seringkali Vinicius memaksa untuk tutup telinga akan itu semua dan memilih membalas dengan aksinya di lapangan namun sebuah insiden membuat rasa muaknya kembali membuncah pada laga Valencia vs Real Madrid pada Minggu (21/05/23) lalu.
Vinicius nyaris sepanjang pertandingan selalu diprovokasi oleh suporter tuan rumah di Mestalla yang akhirnya membuat ia sampai harus nyaris beradu jotos dengan kiper Valencia, Giorgi Mamardashvili, jelang peluit panjang dibunyikan.
Sang penjaga gawang berlari menghampirinya lebih dulu dan langsung mencengkram kerah yang mana kemudian memancing keributan besar. Anehnya wasit pertandingan tersebut justru memberikan kartu merah pada Vinicius yang coba membela diri dan tidak mengusir pemain lain.
Kasus ini semakin diperpanas dengan komentar bernada kontroversial dari presiden Liga Spanyol, Javier Tebas. Ia mengeluarkan pernyataan jika provokasi pada suporter adalah penyebab terjadinya rasisme dan akhirnya publik pun menganggap jika yang bersangkutan tidak serius dalam menghapus diskriminasi dari kompetisinya.
Apapun itu yang jelas saat ini rasisme masih ada di sepakbola. Bahkan di liga yang berlevel tinggi dan terhormat seperti Liga Spanyol. Apapun penyebabnya baik itu provokasi ataupun kebencian murni, rasisme harusnya tidak boleh sampai ada.
Sayangnya di lapangan pada kenyataannya memang demikian. Perbedaan masih sesuatu yang kerap kali ditanggapi dengan negatif bahkan dalam sepakbola yang kerap kali dibanggakan sebagai olahraga universal penyatu segala golongan.
Berikut ini adalah sejumlah klub dengan fans beruptasi buruk perkara rasisme dari seluruh penjuru dunia.
Diharapkan pada ke depannya tidak perlu ada lagi berita seperti ini untuk dituliskan yang artinya diskriminasi pada warna kulit, ras, agama dan lainnya tidak lagi ada di muka bumi.