Harga Gila yang Harus Dibayar Indonesia Datangkan Timnas Argentina, Setara Buat Training Center
Memenangkan Piala Dunia 2022 ternyata menjadi berkah tersendiri bagi timnas Argentina terutama untuk finansial mereka. Sebab, sejak menjadi juara mereka mendapat banyak tawaran untuk bertandingan melakoni uji coba.
Umumnya tawaran itu datang dari negara-negara berkembang dengan jumlah penduduk banyak dan mempunyai basis sepak bola cukup besar sehingga secara komersil sangat menjanjikan.
Saat ini, dilansir dari New York Times, timnas Argentina sudah mendapat banyak tawaran untuk dibooking melakoni laga uji coba dari Amerika Serikat, Cina, Australia, Indonesia hingga Uni Emirat Arab.
Setiap negara yang mengajukan tawaran menginginkan hal yang sama, yakni kesempatan untuk menjamu para pemain juara dunia khususnya sang megabintang, Lionel Messi sebelum pensiun.
Lima bulan sejak memenangkan Piala Dunia di Qatar, Argentina bak sirkus sepak bola karena banyak mendatangkan keuntungan. Mereka telah menjadi lawan paling laris, dan mungkin paling mahal, di sepak bola internasional.
Tarif untuk satu pertandingan melawan Argentina telah naik begitu tinggi mencapai 5 juta dolar AS atau setara Rp74 miliar. Harga tersebut hanyalah titik awal, bisa meroket lagi.
China akan menjadi negara pertama yang bakal dijajaki oleh timnas Argentina dalam tur Asia melawan Australia pada 14 Juni 2023 mendatang, dilanjutkan terbang ke Indonesia melawan Skuad Garuda pada 19 Juni 2023.
Timnas Argentina sendiri usai juara Piala Dunia, tidak lagi terpaku mencari lawan kompeten untuk mendulang poin di ranking FIFA. Sebab mereka sudah melejit menempati peringkat pertama dunia.
Melawan Curacao misalnya, siapa sangka Argentina bisa menghadapi tim berperingkat di bawah 50 besar, tepatnya posisi ke-88 dunia tiga bulan pasca menjadi juara dunia.
Saat itu Argentina menang 7-0 melawan Curacao. Lionel Messi jadi bintang lapangan dengan mencetak tiga gol. Dari hasilnya saja sudah bisa dilihat kalau kualitas kedua tim sangat timpang.
Apalagi kalau bukan komersil yang dijual oleh Argentina untuk mendatangkan cuan. Kini, target selanjutnya ada Indonesia yang basis penggemar sepak bolanya cukup tinggi setelah China.
Sumber dalam laporan New York Times juga menyebut, suksesnya Indonesia mendatangkan Argentina tidak lepas dari kasus gagalnya penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023.
FIFA menganulir Indonesia dan menunjuk Argentina untuk jadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Seperti hadiah kekecewaan, AFA pun memberikan kesempatan uji coba dengan tim besutan Lionel Scaloni melawan timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong.
Setara Membuat Pusat Latihan
Yang jadi kontroversi adalah mahalnya ongkos untuk membawa Argentina ke Tanah Air menelan biaya hingga Rp74 miliar, belum lagi jamuan lain-lainnya.
Padahal yang dibutuhkan oleh timnas Indonesia dari dulu adalah tempat pemusatan latihan atau traning center. Mendatangkan tim kelas dunia untuk beruji coba juga tak kalah pentingnya memang.
Tetapi membangun traning center juga bisa mendatangkan banyak manfaat jangka panjang untuk kepentingan timnas Indonesia.
Sudah beberapa kali PSSI sering berganti ketua umum dengan janji membangun pusat latihan Merah Putih, tetapi hingga saat ini tak terlaksana.
Biaya pembuatan training center sendiri sebenarnya setara dengan harga komersil mendatangkan timnas Argentina.
PSSI sebagai induk sepak bola nasional, bisa dengan mudah mendapatkan dana senilai tersebut dari bantuan FIFA dalam program FIFA Forward 3.0.
FIFA Forward 3.0 adalah program yang diluncurkan FIFA pada Januari 2023. Bertujuan untuk memberi pendanaan dan dukungan pengembangan sepak bola di seluruh dunia.
Program ini akan berlangsung sampai 2026 dan diberikan kepada 211 asosiasi anggota dari enam konfederasi (AFC, CAF, CONCACAF, CONMEBOL, OFC, dan UEFA).
Indonesia pernah mendapat kucuran dana FIFA Forward 3.0 sebesar 5,6 juta dolar AS (sekitar Rp 83 miliar) pada awal tahun ini. Dana tersebut merupakan bantuan dari FIFA untuk Indonesia guna membangun tempat pelatihan alias training camp.
Namun, karena sedang terkena sanksi administrasi, Indonesia untuk sementara tidak bisa diikutkan ke dalam program FIFA Forward 3.0.
Bantuan dana buat Indonesia disetop sementara waktu akibat gagalnya menyelenggarakan Piala Dunia U-20 2023.