Liga 1: Rekam Jejak 3 Rekrutan Mewah Bali United, Yakinkan Keziah Veendorp?
Dari dua nama di atas, Brwa Nouri sejatinya merupakan yang paling mewah. Nouri meninggalkan Swedia ketika karirnya sedang berjalan luar biasa.
Sebelum gabung Bali United, Nouri merupakan anak asuh Graham Potter di Ostersunds FK Swedia. Ia juga merupakan kapten tim ketika Ostersunds FK menjadi juara Svanska Cupen 2016-2017.
Berkat gelar itu, Ostersunds FK mendapat tiket untuk bermain di Liga Europa 2017-2018. Nouri tampil di semua pertandingan, dari babak kualifikasi hingga babak utama.
Mereka membuat sejarah sebagai wakil Swedia yang lolos babak 32 besar Liga Europa. Mereka lolos bersama Athletic Bilbao dan menyingkirkan Herta Berlin serta Zorya Luhansk.
Nouri pun memimpin rekan-rekannya melawan Arsenal yang kala itu dilatih Arsene Wenger, serta berkekuatan Danny Welbeck, Jack Wilshere, Hector Bellerin Kolasinac, Granit Xhaka hingga Mkhitaryan.
Setelah kekalahan 0-3 di kandang sendiri, Ostersunds FK sukses membalas Arsenal dengan menang 2-1 di Emirates Stadium. Meski pada akhirnya gagal lolos ke babak 16 besar, kemenangan atas Arsenal menjadi kabar besar bagi sepak bola Swedia.
Nah, pada momen puncak itulah Nouri tiba-tiba hengkang ke Bali United. Sebelum itu, Graham Potter juga meninggalkan klub dan ditunjuk sebagai pelatih Swansea City.
Kepindahan Nouri ke Bali United jelas sangat mengagetkan. Namun pada akhirnya Ostersunds FK menyebut bahwa tawaran transfer dari Bali United sangat sulit untuk ditolak klub. Ostersunds FK tak menyebut berapa nominal untuk menebus Nouri.
Perekrutan ini terbukti super tepat. Pada akhirnya Nouri yang ditebus mahal sukses mempersembahkan gelar Liga 1 2019 dan Liga 1 2021-2022.
Meski kini sudah berusia 36 tahun, Bali United belum mau melepas Nouri. Ia masih memiliki semusim lagi perjalanan bersama Serdadu Tridatu pada Liga 1 2023-2024.