Dalam sebuah wawancara di laman Serie A, Ivan Provedel mengaku tidak pernah terpikir akan menjadi seorang kiper. Ia memulai hobi sepak bolanya sebagai seorang penyerang.

Ivan Provedel mencetak gol saat masih berseragam Treviso dan Pordenone. Saat akhirnya menggunakan sarung tangan kiper, Ivan juga mencetak gol di klub Juve Stabia.

"Sejujurnya, saya selalu ingin menjadi kiper. Saya jatuh cinta dengan peran ini saat saya melihat (Francesco) Toldo di Euro melawan Belanda," kata Provedel.

"Namun, sebagai seorang anak-anak, saya selalu mau bermain sebagai striker, hingga sampai pada titik di mana saya berkata: baik, saya jadi penjaga gawang atau saya berhenti (jadi striker)."

"Sebuah klub kecil dekat rumah memberi saya kesempatan untuk berganti peran dan saya cukup beruntung untuk memulai lagi."

"Ada orang yang mengatakan kepada saya bahwa ini sudah terlambat, dan saya tidak akan bisa melakukannya (menjadi kiper)," curhat pesepak bola 29 tahun tersebut.

"Bagi saya pribadi, saya lebih menikmati jadi penjaga (gawang). Tentu bagus untuk mencetak gol, tapi saya merasa lebih puas jika saya melakukan penyelamatan yang baik."

Andai tidak nekat banting setir jadi seorang kiper dan masih kokoh ingin jadi striker di timnya, Ivan Provedel mungkin tidak akan pernah mencicipi panggilan Timnas Italia.

"Sejak saya masih kecil, saya bermimpi bermain untuk Timnas Italia dan menjadi bagian dari 25/30 pemain yang dipanggil oleh pelatih," blak-blakan Ivan Provedel.

Kini, satu per satu mimpinya terwujud. Ivan Provedel dipanggil ke Timnas Italia, hingga dinobatkan menjadi kiper terbaik Serie A. Ia pun berterima kasih atas kesempatan yang diberikan Lazio.