N'Golo Kante dikenal sebagai salah satu pesepakbola dengan jalan karier paling menarik di dunia.

Sebelum sempat dikenal sebagai gelandang bertahan terbaik dunia pada pertengahan dekade 2010, ia sempat diprediksi akan gagal menjadi pemain pro karena tubuh mungilnya.

Beruntung SM Caen mau untuk memberinya kesempatan dan perjalanan Kante bersama klub kasta kedua Prancis itu adalah awal dari hujan sukses di kemudian hari.

Setelah hanya dua musim bersama Caen, Kante kemudian menarik perhatian Leicester City yang membelinya seharga 9 juta Euro pada bursa transfer musim panas 2015.

Di musim debutnya untuk The Foxes, pemain berdarah Mali tersebut langsung mempersembahkan trofi Liga Inggris 2015/2016 yang jadi salah satu momen paling mengejutkan di sepakbola modern.

Ia pun langsung pindah ke Chelsea setelahnya dan lagi-lagi memenangkan Liga Inggris. Pribadinya yang pemalu dan tidak neko-neko membuat imej Kante semakin disukai oleh publik selain kariernya yang penuh kejutan.

Bersama Chelsea lah Kante merasakan paling banyak sukses. Total 269 laga ia mainkan di segala ajang yang berbuah enam trofi mayor, 13 gol, dan 16 assist hingga 2022/2023 lalu.

Di tim nasional pun sukses yang tidak kalah besar juga Kante rasakan. Ia memegang peran penting dalam kampanye juara Prancis pada Piala Dunia 2018 lalu di Rusia.

Sayangnya belakangan kariernya mulai kerap diwarnai oleh cedera yang mana membuatnya mulai akrab dengan meja perawatan dokter di usia 32 tahun.

Itulah kenapa mungkin N'Golo Kante memutuskan petualangannya di level tertinggi sudah usai dan menerima tawaran bergabung dari Al Ittihad musim depan.

Sumber: Fabrizio Romano