Final Liga Champions Eropa musim 2022-2023 bakal menjadi pertemuan perdana Manchester City dan Inter Milan. Mereka tercatat belum pernah bertemu sebelumnya di pentas Eropa.

Hal ini lantaran Manchester City yang baru mengalami perkembangan dalam beberapa tahun ke belakang. Berbeda dengan Inter Milan yang kerap tampil di kompetisi Eropa.

The Citizens mulai ditakuti oleh raksasa Eropa setelah dibeli oleh Sheikh Mansour yang merupakan salah satu anggota Abu Dhabi United Group for Development and Investment (ADUG), sebuah perusahaan investor kaya dari Uni Emirat Arab sana.

Ia membeli 90 persen milik Thaksin yang berkisar mencapai nilai 81,6 juta poundsterling atau sekitar Rp 1,3 triliun (nominal saat Thaksin membeli City pada 2007 silam).

2. Final Pertama di Istanbul Sejak Duel Dramatis 18 Tahun Silam

Final Liga Champions terakhir yang digelar di Istanbul masih dikenang oleh penggemar sepak bola meski sudah 18 tahun lamanya. Kala itu ada duel panas antara klub Inggris (Liverpool) dan Italia (AC Milan).

Di laga final 18 tahun silam, AC Milan berhadapan dengan Liverpool yang masih diperkuat oleh Steven Gerrard. Di kubu Rossoneri masih ada sosok Paolo Maldini dan Crespo.

Duel tersebut menjadi final paling dramatis karena AC Milan sempat unggul 3-0 di babak pertama. Namun keajaiban terjadi setelah Liverpool mampu menyamakan kedudukan 3-3 hanya dalam waktu enam menit.

Kepercayaan diri dan semangat juang Liverpool menjadi berlipat ganda. Sedangkan mentalitas AC Milan ambruk sampai akhirnya harus mengakui keunggulan Si Merah di babak adu penalti.

3. Taktik Menyerang vs Bertahan

Final Liga Champions 20222-2023 bakal berlangsung seru lantaran Manchester City dan Inter Milan memiliki statistik bertolak belakang.

Manchester City sangat ofensif di musim ini. Mereka menjadi tim yang punya catatan gol terbanyak dengan 31 gol di Liga Champions.

Sedangkan Inter Milan cukup dominan pada statistik bertahan. Pasukan Simone Inzaghi punya catatan tekel terbanyak di Liga Champions musim ini dengan 179 kali tekel.