Deretan Kontroversi Silvio Berlusconi: Penuh Catatan Kriminal dan Skandal

Silvio Berlusconi, pebisnis dengan harta miliaran ini tak hanya terkenal karena berbagai skandalnya tapi juga berbagai tindakan kriminal yang dilakukannya.
Di hari-hari pertamanya menjabat sebagai perdana menteri, dia dituduh melakukan penipuan pajak, penggelapan uang dan penyuapan.
Dengan kekuatannya, Berlusconi berhasil menghindari sejumah tuduhan hukum yang dilayangkan padanya.
Dia juga berhasil lepas dari sejumlah tuduhan yang terus datang karena posisinya sebagai perdana menteri.
Pada 2009, setelah 20 tahun, Berlusconi diprediksi telah mengikuti 2.500 pengadilan dengan 106 persidangan dan sanksi hukum senilai 200 juta euro. Meski demikian Berlusconi menerima berbagai vonis beberapa kali.
Pada Oktober 2012, dia divonis empat tahun penjara akibat penipuan dana pajak. Sementara itu, di pertengahan 2013, Berlusconi divonis tujuh tahun penjara setelah membayar gadis di bawah umur untuk melayani nafsu seksnya.
Menunjuk Mantan Penjual Sepatu sebagi Pelatih
Musim pertama Berlusconi di AC Milan menerjemahkan ambisinya sebagai raksasa sepakbola belum kesampaian. Pasalnya, Milan hanya menempati peringkat ke-7 di musim 1986/87.
Hal ini membuatnya langsung bergerak cepat dengan berupaya membangun skuat yang lebih kuat. Berlusconi langsung memboyong Marco van Basten dan Ruud Gullit kala itu.
Pemandangan berbeda terlihat saat kedua pemain tersebut diperkenalkan. Van Basten diperkenalkan dengan sambutan limosin mewah yang membawanya.
Sementara, Gullit hanya diiringi raungan sirene kendaraan polisi saat diperkenalkan. Tidak kalah kontroversialnya, Berlusconi justru menunjuk Arrigo Sacchi sebagai nahkoda anyar Il Rossoneri.
Publik langsung tersentak dengan kebijakan Berlusconi tersebut. Pasalnya Sacchi bukanlah pelatih yang diperhatikan saat itu, dan kemudian publik mengenalnya dengan julukan 'Signor Nessuno' yang berarti Tuan yang Tidak Dikenal.
Sacchi saat itu direkut dari Parma yang sempat mengalahkan Milan pada Coppa Italia semusim sebelumnya. Strategi mantan penjual sepatu ini tak disangka mampu memikat hati Berlusconi yang memutuskan menggunakan jasanya semusim kemudian.
Berlusconi pun menyambut skeptisnya pandangan para pendukung dengan bahasa yang tidak kalah kontroversial. Pria yang juga dikenal sebagai pengusaha ini mengibaratkan bahwa sesuatu hal harus dimulai dengan cara yang tidak biasa.
"Saya heran kenapa anda tidak menyadari bahwa untuk menjadi seorang joki, anda terkadang harus menjadi kuda," ujar Berlusconi.
Benar saja, Sacchi kemudian sukses membawa Milan menjadi scudetto pada musim 1987/88. Padahal saat itu Napoli diunggulkan sebagai juara karena memiliki seorang Diego Maradona.
Bahkab Sacchi kelak bakal menjadi pelatih legendaris yang menjadikan Milan sebagai the dream team di masanya. Bersama pelatih Italia tersebut, Milan sukses menggondol 2 scudetto, 2 trofi Liga Champions, dan 2 trofi Piala Super Eropa.