FOOTBALL265.COM - Ketua umum PSSI, Erick Thohir, berencana menerapkan aturan pembatasan gaji pemain untuk Liga 1 musim depan. Itu untuk menjaga iklim sepak bola yang sehat.
Menurut Erick Thohir, dengan pembatasan gaji, klub bisa mengontrol keuangan dan tidak jor-joran pada bursa transfer. Itu menghindarkan klub dari kebangkrutan dan membuat persaingan di kompetisi tidak timpang.
"Salah satunya terobosan yang direncanakan tahun depan, hasil diskusi, akan ada penetapan standar gaji atau standar pengeluaran klub. Ini untuk menyamakan supaya klub bisa berkompetisi dengan baik," kata Erick Thohir.
"Kita tak mau klub jor-joran yang akhirnya membangkrutkan klub. Saya tak mau karena yang namanya bangun pondasi itu harus ada keberlanjutan," tambahnya.
Hal tersebut sudah disepakati bersama klub, liga dan PSSI dalam upaya meningkatkan kualitas kompetisi. Erick Thohir bertekad bawa Liga Indonesia jadi yang terbaik di Asia Tenggara.
"Begini, sebelum kita berlari kan mesti merangkak dan berjalan. Nah kalau bicara mau level Asia Tenggara dari posisi enam ke dua, ya tentu tidak ujug-ujug langsung menaikkan target kita main di AFC dan menang terus," ujar Erick Thohir.
"Fundamental dari klub-klub yang berkompetisi di liga dulu. Mereka harus punya standar bermain selevel dengan keuangan yang sehat. Soalnya klub kan punya standarisasi, Eropa ada. Gimana mau kejar prestasi kalau klub sakit," lanjutnya.
Disampaikan Ketum PSSI, musim ini federasi dan LIB selaku pengelola kompetisi fokus memperbaiki kualitas liga terlebih dahulu. Apabila sudah berjalan baik, baru target naik level perlahan digenjot.
Adapun upaya untuk meningkatkan kualitas kompetisi musim ini adalah penggunaan e-board, perbaikan 22 stadion (cahaya, rumput dan infrastruktur lain) dan peningkatan kualitas broadcasting.
"Karena itu PSSI serius membenahi Timnas, juga liga sebagai sebuah produk yg bisa dongkrak prestasi bola Indonesia," ujar Erick Thohir.
"Terobosan kali ini luar biasa, ini pertama kali seluruh klub punya LED, itu nyala. Enggak kalah keren sama premier league. Rating liga Indonesia juga katanya lebih tinggi dari Inggris, jadi visualnya juga harus lebih bagus. Ini salah satu terobosan LIB," sambung Menteri BUMN itu.