Alasan Jual Nicolo Barella Bakal Jadi Dosa Terbesar Inter Milan
Gelandang Inter Milan, Nicolo Barella, memang tengah menjadi komoditas panas para tim Liga Inggris pada bursa transfer musim panas 2023 ini.
Pasalnya, Newcastle United, Manchester United, Liverpool, dan Chelsea sendiri kepincut dengan jasa gelandang Inter Milan, Nicolo Barella.
Di sisi lain, Nerazzurri yang tengah kesulitan finansial tentu harus bakal menjual beberapa pemainnya demi menyeimbangkan pembukuan.
Akan tetapi, Football Italia mewanti-wanti Inter bahwa menjual gelandang asal Italia itu bisa menjadi dosa terbesar Nerazzurri. Lantas mengapa demikian?
Nicolo Barella bukanlah gelandang sembarangan, ia adalah salah satu pemain kunci Inter Milan pada saat ini dalam membantu Nerazzurri bisa mencapai final Liga Champions musim 2022/2023.
Football Italia mendukung pernyataan tersebut dengan menyebutnya sebagai gelandang dengan paket lengkap di mana ia juga memiliki semangat juang yang tinggi.
Eks pelatih Timnas Inggris, Fabio Capello, juga pernah menyebutkan bahwa pria berusia 26 tahun tersebut bukanlah sembarang gelandang yang mengirimkan umpan silang ke kotak penalti dan berharap rekannya menyambut operan itu.
Barella adalah pemain yang terbukti cerdas, bervisi, dan punya akurasi umpan yang tinggi di mana umpannya tersebut bisa memanjakan rekan setimnya.
Selain skill passing dan visinya yang mumpuni, kemampuan Nicolo Barella dalam mencetak gol beserta ketenangannya juga tak perlu diragukan lagi.
Nicolo Barella juga merupakan gelandang yang bersih di mana kebanyakan kartu yang didapatkannya tak berasal dari pelanggaran, tetapi karena membuang bola atau memprotes keputusan wasit.
Dengan demikian, menjual Nicolo Barella bisa saja menjadi dosa terbesar Inter Milan walaupun Nerazzurri mematoknya senilai 80-90 juta euro.
Nomial tersebut bisa dibilang tak masuk akal, tetapi klub Liga Inggris tentu tak kesulitan memenuhi permintaan Inter Milan itu jika mereka mau.
Persoalan Inter Milan selanjutnya jika berhasil menjual Nicolo Barella adalah mampukah mereka menemukan pengganti yang bisa menjadi suksesor sepadan pria berusia 26 tahun itu.