FOOTBALL265.COM - Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, meresmikan berdirinya Yayasan Bakti Sepak bola Indonesia, Kamis (22/06/23) di GBK Arena, Jakarta. Yayasan tersebut untuk membantu eks pemain Timnas Indonesia yang kesulitan di masa pensiun.
Yayasan ini diketuai oleh Erick Thohir dan dibantu oleh Taufiequrachman Ruki yang merupakan eks Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) 2003 – 2007, Ardan Adiperdana (mantan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) dan lainnya.
"Tugas utama Yayasan Bakti Sepak bola Indonesia itu untuk membantu mantan-pemain timnas Indonesia dalam hal kesehatan dan sosial. Selain itu, membantu menyiapkan jenjang karier pemain muda setelah bermain," kata Erick.
Ketum PSSI menjelaskan, pihaknya ingin mengubah persepsi masyarakat terhadap federasi. Erick Thohir tidak ingin pemain Timnas Indonesia dielukan saat berkontribusi, tapi dilupakan setelah pensiun.
Karena itu, Yayasan Bakti Sepak bola Indonesia kemudian diluncurkan. Nantinya akan ada dua program, yakni memberikan jaminan kesehatan bagi pemain-pemain timnas Indonesia setelah pensiun dan penataan karier pemain muda hingga pensiun nanti.
"Jadi pemain timnas habis selesai ya selesai. Terpuruk dan terlupakan. Bahkan untuk kesehatan tidak terjamin. Apalagi masa depan. Ini kenapa kami di yayasan ingin buktikan PSSI hadir merawat dan kenapa yayasan ini dibentuk," jelas Erick Thohir.
"Kami juga menggandeng sejumlah tokoh untuk menjadi pengurus di yayasan ini," tambahnya.
Dikatakan Erick Thohir, program ini dibentuk setelah ada studi banding ke federasi sepak bola Jepang (JFA) beberapa waktu lalu. Ini juga berhubungan dengan bantuan pemerintah ke pesepakbola berprestasi yang ingin jadi TNI, Polri atau pun ASN.
Adapun sumber dana yayasan tersebut berasal dari penjualan hak komersial dari perusahaan yang akan dibentuk PSSI. Nanti saham perusahaan itu dimiliki PSSI sebanyak 95 persen dan Yayasan Bakti Sepak Bola Indonesia sebanyak 5 persen.
"PSSI akan bentuk PT Garuda Tim. Kita berikan hak komersial untuk Timnas di PT itu. PT itu 95 persen dimiliki PSSI, bukan pengurus dan 5 persen yayasan," ujar Erick Thohir.
"Seperti laga lawan Argentina atau tiket garuda itu bagian kita komersialisasi aset timnas. Harus ada keberlanjutan timnas kita. Perlu pendanaan. PT itu nanti bagi keuntungan per 3 bulan ke PSSI dan Yayasan juga dapat porsi," sambungnya.