Meski mendekati Marko Grujic dan berpeluang mendapatkannya, fokus Inter Milan untuk sektor tengah masih berpusat pada Davide Frattesi.

Inter bahkan akan mengadakan pertemuan dengan pihak Sassuolo untuk membahas kepindahan pemain berusia 23 tahun itu di musim panas ini.

Dalam memburu tanda tangannya, Inter harus siap bersaing dengan AC Milan dan Juventus yang juga sama-sama mengincarnya.

Bagi Sassuolo, banyaknya minat dari klub besar membuat hadirnya perang harga akan terjadi. Sejauh ini, Neroverdi mematok 40 juta euro (Rp656 miliar) bagi peminat Frattesi.

Inter sendiri kabarnya akan menggunakan skema barter pemain dan sejumlah uang untuk mendapatkan jasa pemain berpaspor Italia itu.

Tapi dengan kekuatan finansial AC Milan yang baru saja menjual Sandro Tonali dan Juventus yang juga akan menjual pemainnnya, posisi Inter pun akan sedikit terdesak.

Alhasil, jika Frattesi gagal didatangkan, Inter baru akan menuju opsi kedua yakni Marko Grujic yang lebih murah dan dirasa punya kualitas yang sama.

Grujic sendiri menancapkan namanya sebagai salah satu gelandang jangkar terbaik Eropa bersama FC Porto, usai gagal total bersama Liverpool.

Setelah menjalani masa peminjaman di berbagai klub, Liverpool memilih mendepaknya pada 2022 lalu ke FC Porto dengan harga 9 juta euro saja.

Sejak dipinjamkan ke FC Porto pada 2020 dan dipermanenkan pada 2022, Grujic telah mencatatkan 144 laga dengan sumbangan empat gol dan tiga assist.