FOOTBALL265.COM - PSS Sleman sedang menjadi sorotan lantaran suporternya terus berulah. Penyalaan flare hingga pelemparan gelas air mineral ke lapangan bisa merugikan klub di Liga 1 Indonesia 2023-2024.
Tindakan berlebihan yang dilakukan suporter PSS mendapat perhatian nasional. Para suporter dianggap terlalu berlebihan dalam merespons hasil uji coba.
Padahal, performa jeblok pada pramusim sudah menjadi konsekuensi ketika terjadi perombakan pemain dan staf kepelatihan. PSS butuh waktu agar tim menemukan chemistry dan memahami strategi pelatih.
Hal itu pun terbukti ketika mereka tampil bagus melawan Persib Bandung, Minggu (25/6/23). Meski hasil akhir hanya 1-1, PSS bermain lebih rapi, menghasilkan banyak peluang dan memaksa Persib kesulitan membuat gol.
Namun, PSS sudah terlanjur disorot dari laga pramusim Liga 1 melawan Borneo FC. Kala itu, suporter melemparkan beberapa flare ke lapangan setelah PSS kalah dari Borneo FC 0-1.
Setelah itu, beberapa gelas air mineral dilemparkan ke lapangan saat partai melawan Barito Putera. Dalam laga itu, para suporter kecewa dengan permainan tim dan beberapa keputusan wasit.
Puncaknya, saat pertandingan melawan Persib, suporter setianya justru pesta flare dan smoke bomb. Ulah itu membuat laga terhenti menit ke-84 dan pertandingan disudahi saat menit ke-88.
Protes Manajemen
Ternyata, suporter melakukan aksi tak terpuji itu bukan saja karena tim bermain jelek. BCS ternyata tak puas dengan sosok-sosok yang kini ada di manajemen.
Di tiga pertandingan tersebut, BCS menyerukan agar sosok-sosok tertentu yang kini ada di PT Putra Sleman Sembada (PSS) agar angkat kaki.
Sebelum pesta flare di tribun saat melawan Persib, BCS juga melakukan protes di depan stadion sepanjang babak pertama. Mereka turut membentangkan spanduk putih bertuliskan "Fu** Manajemen".
Tak jelas masalah apa yang membuat BCS kecewa pada manajemen PSS saat ini. Dalam bursa transfer, manajemen coba memperbaiki tim dengan mendatangkan pemain dan pelatih berkualitas.
Ada Jonathan Bustos yang tampil bagus dalam dua musim terakhir bersama Borneo FC. Sementara Marian Mihail merupakan pelatih berpengalaman yang pernah jadi direktur teknik Timnas Rumania.