PSS Sleman berharap banyak dengan hadirnya Jonathan Bustos. Catatan 58 penampilan dengan 10 gol bersama Borneo FC cukup memberi gambaran tingginya level Bustos untuk ukuran kompetisi Liga 1.

Sentuhan Bustos sudah terlihat ketika PSS menghadapi Persib Bandung dalam uji coba pramusim di Maguwoharjo, Minggu (25/6/23). Setelah masuk pada menit ke-53, umpan-umpan Bustos menghadirkan banyak peluang.

Satu peluang pada akhirnya berbuah gol penyama kedudukan. Umpan terukurnya di depan gawang Persib disambut sontekan sesama eks Borneo FC, Wahyudi Hamisi.

Hanya memang, satu hal yang kini masih dikhawatirkan PSS Sleman adalah cedera otot betis Bustos. Sebelum tampil melawan Persib, Bustos absen dalam uji coba melawan Borneo FC dan Barito Putera karena cedera.

Andai Bustos bisa fit sepanjang musim, termasuk juga Kei Sano, Esteban Vizcarra, Thales Lira, Abduh Lestaluhu hingga Yevhen Bokhashvili, PSS berpotensi membuat kejutan.

Pilar-pilar penting PSS itu tinggal menjalankan strategi dari pelatih Marian Mihail. Ia bersama jajaran staf kepelatihan PSS sudah menemukan formasi 4-2-3-1 sebagai senjata paling ampuh.

Ketika lima partai awal bisa berbuah hasil maksimal, jalan Mihail akan lancar bersama PSS. Namun jika hasilnya masih jeblok, Mihail siap-siap menerima konsekuensinya.

Sebagai rekan diskusi, Mihail punya Bertrand Crasson yang memiliki pengalaman panjang ketika masih bermain. Ada pula sosok Ansyari Lubis dan Washiyatul Akmal yang menjadi asisten bersama Crasson.

Tak kalah penting adalah Dragos Plopeanu. Pada fase pramusim ini, Dragos sukses memoles Anthony Pinthus menjadi sosok penjaga gawang yang lebih tangguh.

Nantinya, kinerja secara keseluruhan akan dirangkum Gabriel Dumitrescu selaku team analyst. Mereka perlu bekerja secara cermat agar bisa mengangkat prestasi PSS.