12 Wonderkid Diboyong Todd Boehly ke Chelsea, Jadi Tumpuan atau Pencetak Uang?
Jika ada satu hal yang tak diubah Todd Boehly dari rezim Roman Abramovich adalah kemampuan berinvestasi dan menghasilkan uang dari penjualan pemain.
Hal ini sudah terbukti dari gencarnya penjualan Chelsea di musim ini ketika menjual pemain utamanya dengan harga tinggi seperti Kai Havertz, Mason Mount, dan Mateo Kovacic.
Kehebatan menjual pemain ini pun berlaku untuk tim muda. Di era Abramovich, Chelsea mamu menjual pemain akademinya mencapai 163,5 juta poundsterling (Rp3,1 triliun) per 2021.
Jumlah itu menjadi yang terbanyak di Inggris ketimbang tim lainnya, sehingga wajar jika Chelsea bisa berbelanja besar setiap tahunnya karena mendapat keuntungan 100 persen.
Hal tersebut pun akan diulangi oleh Todd Boehly lewat investasi 12 pemain mudanya ini, andaikata 12 wonderkid itu gagal menembus tim utama di masa yang akan datang.
Bisa dikatakan, Todd Boehly menyadari bisnis pemain muda ini sebagai pencetak uang bagi operasional klubnya agar bisa sukses di masa mendatang.
Tapi skema ini berbeda dengan Abramovich. Todd Boehly akan memprioritaskan pemain muda masuk ke tim utama dan mendapat 15 persen menit bermain di musim depan.
Jika pemain muda itu berkembang baik, maka Chelsea tak perlu repot mencari bintang baru dengan mahar besar di kemudian hari.
Jika pemain muda itu berkembang dan tapi tak masuk tim utama, Chelsea bisa menjualnya untuk menambah dana belanja memboyong bintang baru di masa yang akan datang.
Suka atau tidak, apa yang dilakukan Todd Boehly telah terjadi di RB Leipzig dan RB Salzburg. Maka tak mengherankan jika dirinya ingin membentuk Multi-Klub yang dimulai dari Strasbourg guna mengembangkan para pemain mudanya.