In-depth

3 Alasan Persita Gagal Akhiri Rekor Buruk Lawan Barito Putera, Tak Pernah Menang Selama 10 Tahun

Senin, 3 Juli 2023 20:00 WIB
Penulis: Petrus Manus Da' Yerimon | Editor: Prio Hari Kristanto
© Persita Tangerang
Ini filosofi logo dan jersey anyar Persita Tangerang untuk Liga 1 2020. Copyright: © Persita Tangerang
Ini filosofi logo dan jersey anyar Persita Tangerang untuk Liga 1 2020.
Gagal Manfaatkan Peluang

Selain kesalahan individu, Luis Edmundo juga menyesalkan banyaknya peluang yang terbuang. Padahal ada kesempatan terbuka di depan gawang.

Tidak tenangnya para pemain Persita membuat peluang yang tercipta tidak bisa dikonversi jadi gol.

Sepakan Mateo Bustos menit ke-24 yang berhadapan dengan kiper Barito Putera berhasil ditepis. Lima menit berselang, sepakan Rizky Dwi juga ditepis.

Begitu pula dengan tendangan Ezequiel Vidal pada menit 42 yang sudah di depan gawang, tapi malah melambung. 
Lalu, menit ke-75 sepakan Irsyad Maulana masih bisa ditangkap kiper Barito Putera.

“Kita memiliki sejumlah peluang, ada sekitar empat atau lima peluang emas yang tak bisa kita manfaatkan,” jelas Luis Edmundo. 

“Dan mungkin di 30 menit babak kedua pertandingan berubah, kami mengontrol namun tetap tak bisa manfaatkan peluang," sambungnya.

“Sebelum menit terakhir, karena ingin mencetak gol kita ada banyak peluang, namun juga ada banyak ruang di lini belakang. Dari situ Barito bisa memanfaatkan peluang lain,” jelas juru taktik asal Chili itu.

Tidak Ada Striker Predator

Mandulnya lini depan Persita saat lawan Barito Putera juga dipengaruhi tidak adanya striker bertipe predator. Ramiro Fergonzi yang jadi tumpuan pun bahkan banyak dapat peluang.

Fergonzi lebih sering bergerak ke sisi sayap, padahal dia adalah target man. Hal itu membuat adanya ruang kosong. 

Kondisi ini berbeda dengan tahun lalu, dimana Persita punya dua ujung tombak yakni Fergonzi dan Wildan Ramdhani. Dimana kolaborasi keduanya menghasilkan total 16 gol.

Sayangnya, pada musim ini Wildan hengkang ke Persebaya Surabaya. Sehingga membuat Fergonzi kehilangan tandem.