Bedah Kualitas Alvaro Morata untuk AC Milan, Pantaskan Mantan Lawan Gusur Takhta Olivier Giroud?
Olivier Giroud dalam dua musim terakhir membuktikan jika ia adalah ujung tombak idaman AC Milan. Selain handal dalam mencetak gol, bomber Prancis itu juga bisa menjadi pemantul bola untuk membuka ruang bagi rekannya.
Namun tidak bisa dipungkiri jika Giroud sudah menginjak 36 tahun dan Il Diavolo Rosso harus sudah berpikir soal masa depan tanpanya.
Alvaro Morata sendiri sudah tidak bisa dianggap muda juga mengingat ia pun telah menginjak kepala tiga namun setidaknya ia masih punya harapan karier yang lebih panjang.
Selain itu secara perbandingan statistik pun Morata memang punya sejumlah keunggulan ketimbang Giroud dengan data dari Squawka dengan satuan per 90 menit jadi acuan.
Dalam hal duel udara, Giroud yang memiliki tinggi 192 cm atau tiga cm di atas Morata masih boleh menepuk dada namun untuk aspek vital lain sang senior harus mengaku kalah.
Kedua pemain sama-sama mengemas 13 gol di ajang liga untuk klub masing-masing tapi Morata lebih mematikan dan efektif.
Semua lesakan Morata tercipta dari skema non-penalti sedangkan Giroud masih butuh tiga tendangan dari titik putih untuk mencapai jumlah gol yang sama.
Namun tidak ada salahnya memang punya gol dari situasi penalti hanya saja Morata pun juga unggul dalam hal efektifitas seperti 53,23% akurasi tembakan yang jumlahnya mencapai 3 per laga.
Angka harapan gol (xG) Morata menurut FBref juga lebih rendah dengan hanya 11,8 namun dengan demikian masih bisa 13 kali menjebol gawang lawan. Giroud pun juga melampaui xG yang berjumlah 12,7 namun tidak sebaik sang pembanding.
Terlebih sumber yang sama juga menyebutkan jika Alvaro Morata hanya menerima 102 umpan progresif dari 36 laga di Liga Spanyol. Bandingkan dengan Olivier Giroud yang masih bisa mendapatkan sodoran progressive pass 152 kali dari 32 penampilan.