Bola Internasional

Resmi! Carlo Ancelotti Bakal Jadi Pelatih Timnas Brasil per Juni 2024

Rabu, 5 Juli 2023 12:06 WIB
Penulis: Stefan Ariel Kristanto | Editor: Indra Citra Sena
© Reuters/Thilo Schmuelgen
Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen, yang mungkin bisa menjadi suksesor Carlo Ancelotti di Real Madrid. Copyright: © Reuters/Thilo Schmuelgen
Xabi Alonso, pelatih Bayer Leverkusen, yang mungkin bisa menjadi suksesor Carlo Ancelotti di Real Madrid.
Intip 4 Calon Pelatih Real Madrid

Setidaknya ada lima calon pelatih Real Madrid yang nantinya bisa menggantikan Carlo Ancelotti seusai masa baktinya habis pada akhir musim 2023/2024.

Pertama ada Raul Gonzales, mantan pelatih youth Real Madrid Castilla, yang pastinya bisa disasar Real Madrid untuk melanjutkan pekerjaan Carlo Ancelotti.

Statusnya sebagai salah satu legenda Madrid pastinya membuat para pemain segan padanya sehingga ia kiranya bisa mengendalikan ruang ganti sebagaimana yang dilakukan Zinedine Zidane.

Kedua ada Xabi Alonso yang juga bekas pelatih Real Madrid Castilla. Walaupun pengalamannya dalam melatih masih cetek, eks pemain Liverpool itu juga bisa direkomendasikan menjadi pelatih Los Blancos.

Jangan lupa bahwa Xabi Alonso mampu meningkatkan permainan Bayer Leverkusen pada musim 2022/2023 lalu dengan baik sehingga menunjuknya bisa menjadi bahan pertimbangan Real Madrid.

Nama ketiga ada Julian Nagelsmann yang mana pria berusia 35 tahun tersebut masih menganggur seusai dipecat Bayern Munchen.

Chelsea, Tottenham Hotspur, dan Paris Saint-Germain sempat meminatinya, tetapi Nagelsmann menolak mentah-mentah proposal ketiga klub tersebut.

Andai Los Blancos ingin beralih menjadi tim yang mengandalkan taktik alih-alih kumpulan pemain bintang, El Real bisa merekrut Nagelsmann jika ia masih menganggur pada akhir musim depan.

Nama terakhir kiranya ada Antonio Conte yang sebelumnya juga dipecat Tottenham Hotspur pada musim 2022/2023 lalu, tetapi ia adalah pelatih yang punya pendekatan bermain bertahan.

Pendekatan tersebut tampaknya kurang cocok dengan Real Madrid yang seharusnya bermain dengan menyerang, apalagi jarang ada tim yang memenangi trofi bergengsi dengan cara bertahan dan mengincar serangan balik.