Timnas Indonesia

Hasil Rapat Menpora Dito Ariotedjo dan Ketum PSSI Erick Thohir: 8 Stadion untuk Piala Dunia U-17

Jumat, 7 Juli 2023 23:46 WIB
Penulis: Ammara Marthiara | Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© Ammara Marthiara/INDOSPORT
Lapangan di Jakarta International Stadium (JIS) berukuran 105 x 68 meter dengan permukaan lapangan menggunakan rumput hibrida. Copyright: © Ammara Marthiara/INDOSPORT
Lapangan di Jakarta International Stadium (JIS) berukuran 105 x 68 meter dengan permukaan lapangan menggunakan rumput hibrida.
Biaya Perombakan Rumput JIS Capai Rp6 Miliar

Biaya perombakan rumput Jakarta International Stadium (JIS) demi persiapan Piala Dunia U-17 2023 ditaksir mencapai Rp6 Miliar.

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimoeljono, menuturkan hasil peninjauan Jakarta International Stadium (JIS) beberapa hari lalu, Selasa (04/07/23), permasalahan rumput lapangan menjadi salah satu yang harus dibenahi.

"Kondisi rumput sekarang menurut evaluasi ahlinya, yang juga mengevaluasi 22 stadion termasuk yang memasang rumput GBK untuk Asian Games, jelas tidak masuk dalam standar FIFA kalau dengan kondisi sekarang," jelas Basuki Hadimoeljono, Selasa (04/07/23).

"Namun ada solusinya. Kita akan ganti semua rumput tersebut, menurut pak Qamal sebagai ahli, rumput harus diganti kalau mau 3 bulan bisa dipakai. Saya tanya pak Qamal untuk biaya sekitar 6 Miliar," jelas Basuki.

Basuki juga menyebutkan bahwa yang mengevaluasi soal kelayakan stadium tersebut terutama perihal permasalahan rumput ialah Qamal Mustaqin, Ahli Argonomi sekaligus Chairman Karya Rahma Prima.

Qamal Mustaqin, Ahli Argonomi sekaligus Chairman Karya Rahma Prima, menjelaskan soal penyebab rumput Jakarta International Stadium (JIS) belum sesuai dengan standar FIFA.

Qamal menerangkan bahwa rumput yang digunakan di Jakarta International Stadium (JIS) saat ini ialah berjenis jabonika yang ditanam di karpet sintetis, itu yang menjadi permasalahannya.

"Medianya dangkal jadi akar tidak tembus ke bawah. Rumput itu makhluk hidup butuh sinar dan air. Air tidak terpenuhi karena akarnya dangkal, matahari gak cukup," jelas Qamal Mustaqin, Selasa (04/07/23).

"Ini rumput butuh matahari penuh 8 jam sehari. Sedangkan yang sebelah selatan hanya setengahnya saja dari jam 9 sampai 14.00. Ini yg masalah. Jenis rumput sama yang dipakai di Si Jalak Harupat, Bung Tomo, dan Palembang," imbuhnya.