FOOTBALL265.COM - Viking Persib Club (VPC) memutuskan untuk tidak ke Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Kota Bandung, Jumat (14/7/23), pada laga Liga 1 2023-2024 saat Persib Bandung vs Dewa United.
Menurut Ketua Umum Viking, Tobias Ginanjar, keputusan untuk 'menepi sejenak' dari tribun tersebut diambil lantaran tidak ada respon dari manajemen Persib terkait permasalahan penjualan tiket kandang Liga 1 2023-2024.
Sebagai informasi, sebelumnya Viking sempat menggelar aksi meninggalkan tribun saat menit 75, pada pertandingan kandang perdana Liga 1 2023-2024 menghadapi Madura United, Minggu (03/07/23).
Saat itu, selain Viking beberapa komunitas Bobotoh lainnya juga melakukan aksi serupa meninggalkan tribun sebelum berakhirnya pertandingan.
Bahkan, Bobotoh yang di tribun Utara sudah meninggalkan Stadion GBLA saat memasuki babak kedua. Aksi tersebut, merupakan salah satu kekecewaan lantaran masih banyak kekurangan dalam proses penjualan tiket kandang secara online, salah satu kendala yang dikeluhkan yakni proses verifikasi.
"Iya itu kan sikap lanjutan kita ya, setelah dipertandingkan pertama kita walk out. Kita merasa PT PBB tidak ada perubahan, responnyapun masih sama seperti seakan menutup mata akan atas permasalahan yang terjadi," ucap Tobi sapaan akrabnya, Senin (10/07/23).
"Seakan semua baik-baik saja. Kemudian yang disayangkan tidak membuka ruang komunikasi," ujar Tobi menambahkan.
Lebih lanjut Tobi menuturkan, aksi 'Menepi Sejenak' dari tribun tersebut merupakan desakan dari anggota dan distrik Viking yang tersebar di berbagai daerah.
Pasalnya, selain mengeluhkan proses verifikasi aplikasi pemesanan tiket yang sulit, kenaikan harga tiket yang tidak dibarengi dengan perbaikan fasilitas Stadion GBLA juga menjadi keluhan yang disampaikan oleh anggota dan distrik Viking.
Sehingga, setelah menampung aspirasi dari anggota, Viking akhirnya memutuskan untuk menepi sejenak dari tribun, pada pertandingan kandang Persib di kompetisi Liga 1 2023-2024.
"Ya tentunya ini merupakan desakan-desakan dari distrik kita di bawah. Jadi kita pun harus mendengar aspirasi-aspirasi kita yang terjadi," kata Tobi.
"Distrik-distrik merasa kesulitan, yang pertama tentang harga tiket yang naiknya tiba-tiba dan tidak diimbangi dengan fasilitas yang memadai. Semua toilet gitu-gitu aja, dan fasilitas yang lain tetap seperti itu," ungkapnya.