Tak Main di Eropa Musim Depan, Tanda Juventus Bakal Kembali Dominasi Italia?
Usai kasus Plusvalenza yang menerpa pada musim 2022/2023 lalu, Juventus saat ini tengah menjalani periode berbenah.
Periode berbenah ini pun telah ditunjukkan sejak kasus Plusvalenza itu muncul, di mana dua pimpinannya, yakni Andrea Agnelli dan Pavel Nedved mundur dari jabatannya.
Mundurnya dua sosok vital itu pun membuat pengurus baru hadir, yang berujung pada perombakan di tubuh manajemen secara besar-besaran.
Terbaru, Juventus merekrut Cristiano Giuntoli sebagai Direktur Olahraga. Kehadiran Giuntoli ini pun menjadi kepingan dalam puzzle revolusi Bianconeri.
Setelah tubuh manajemen dilengkapi dengan kehadiran Giuntoli, kini sang Direktur Olahraga ditugaskan untuk menginisiasi perombakan di lapangan, yakni di tubuh skuadnya.
Perombakan ini dilakukan untuk mendapati hasil maksimal musim depan. Di musim lalu Juventus sempat melempem, sebelum akhirnya bangkit dan dikenai sanksi pengurangan poin.
Meski mampu bangkit musim lalu, Juventus menyadari skuadnya tak cukup kompetitif, dan membutuhkan magis Giuntoli mendatangkan pemain baru yang sesuai dengan kondisi finansial klub.
Kasus Plusvalenza membuat Juventus tak bisa lagi jor-joran membeli pemain. Karenanya, Giuntoli yang kerap mendatangkan pemain antah berantah menjadi bintang pun, menjadi tonggak revolusi ini.
Kini perombakan di skuad pun tengah dilakukan Juventus dengan mendepak pemain yang memiliki gaji besar dan tak masuk rencana Massimiliano Allegri.
Tapi apakah revolusi ini bisa membawa Juventus mendominasi kembali Liga Italia, terlebih setelah dipastikan tak main di kompetisi Eropa musim depan?