Sebagai seorang winger, Arnaut Danjuma yang berkaki kidal sejatinya lebih nyaman bermain di sektor winger kiri ketimbang sektor kanan.

Tapi versatilitas yang dimilikinya dan kemampuannya beradaptasi di lini serang, membuatnya bisa saja menempati sektor winger kanan.

Dengan kebiasaannya menggunakan kaki kiri, Danjuma bisa menjadi Inverted Winger dan menyokong penyerang tengah dengan peran sebagai penyerang bayangan dalam skema 4-2-3-1.

Peran ini dirasa cocok bagi Danjuma mengingat ia punya kemampuan Finishing yang mumpuni. Pada musim 2021/22 lalu, ia mampu mencetak total 16 gol bagi Villarreal dari 44 pertandingan.

Kemampuan ini sejatinya menurun pada musim 2022/23 lalu karena Danjuma tak lagi mendapat banyak kesempatan di Villarreal dan sempat didepak ke Tottenham Hotspur.

Meski begitu, talentanya tak meredup begitu saja. Ia hanya membutuhkan menit bermain di AC Milan nanti untuk kembali ke performa terbaiknya.

Berbicara soal kualitas, Danjuma tak punya catatan menarik sepanjang musim 2022/23 lalu karena minimnya kesempatan bermain yang ia miliki.

Tapi dari sekian banyak catatan sebagai winger, Danjuma punya kemampuan apik dalam hal dribel, di mana ia rata-rata membuat 2,33 dribel ke area lawan per 90 menit.

Selain itu, kemampuannya sebagai Inverted Winger yang bisa berperan sebagai penyerang bayangan terlihat jelas dari rataan operan yang ia terima di area lawan, yakni sebanyak 7,39 kali per 90 menit.

Kelemahan Danjuma sebagai winger hanyalah terletak dari Defensive Contribution-nya. Hal ini bisa dimaklumi karena perannya di lini serang.

Sehingga sebelum memboyong Danjuma, AC Milan perlu memahami kebutuhan Stefano Pioli dulu akan karakter winger kanan yang ia inginkan.

Pasalnya, Danjuma memiliki kemiripan dengan Junior Messias dalam menyerang, yakni kerap masuk dan menjadi penyerang bayangan untuk mencetak gol.