FOOTBALL265.COM - Persija Jakarta terus melakukan terobosan guna mwnjalankan roda bisnisnya. Kini Persija Jakarta resmi mengambil alih kepengurusan pengelolan Persija Store.

Pengambilan alih kepengurusan Persija Store pun ditandai dengan me Re-Launch Persija Store. Sebelumnya Persija Store dikelola oleh sponsor apparel Persija, Juara. Kini, manajemen Tim Ibu Kota bertanggung jawab penuh terhadap aktivitas store dari hulu sampai hilir.

Dengan mengambil alih kepengurusan Persija Store ini, Persija berharap bisa menjadi jembatan dengan suporter setia Persija Jakarta, The Jakmania.

Persija Store akan dikembangkan untuk lebih profesional, tak hanya untuk memperkuat area finansial klub, tapi untuk memuaskan rasa cinta the Jakmania.

Direktur Utama Persija Jakarta, Ambono Janurianto mengatakan, nantinya dengan pengambilan alih ini nantinya akan membuat Persija Store lebih besar dan menjadi sumber pemasukan Persija Jakarta.

“Re-launch ini akan membawa makna baru. Perubahan yang hadir akan memperbaiki segala sesuatunya. Harus ada target baru dalam perubahan ini. Akan ada formula baru untuk menjadikan Persija Store lebih baik dan besar,” kata Ambono Janurianto, Direktur Utama Persija.

Ambono pun mengatakan nantinya Persija Store bisa melebarkan sayap dengan menambah cabang-cabang. Sehingga suporter setia Persija Jakarta, The Jakmania semakin mudah memiliki produk Persija Jakarta.

“Kedepannya paling tidak kami harus punya representasi atau cabang di beberapa daerah yang memang memiliki basis fans yang besar."

"Kami berharap tidak melekat hanya di Pasar Festival saja. Store pun seharusnya tidak hanya sebagai penjualan merchandise saja tapi harus lebih dari itu,” tukas dia.

Sementara itu, Harlin Rahardjo selaku pihak yang juga menangani pemasaran Persija menambahkan selain menjadi toko, ke depan toko resmi Persija itu juga akan dirancang menjadi sebuah "creative hub" untuk menampung kegiatan-kegiatan kreatif para penggemar.

Hal itu sejalan dengan upaya Persija yang ingin menjadikan merek Persija tidak sebatas berasosiasi dengan klub atau sepak bola, namun supaya pada masa yang akan datang, merek Persija dapat terasosiasi dengan hal-hal positif terkait Jakarta.

"Saya contohkan topi ini (topi klub bisbol New York Yankee). Banyak orang membeli dan menggunakan topi ini, padahal dia bukan penggemar klub ini atau bahkan penggemar olahraga bisbol. Secara pemasaran, hal itu yang ingin kami capai ke depannya. Persija sebagai gaya hidup Jakarta," tutup Harlin.