Skema Double 8 dalam formasi 4-3-3 sejatinya cocok bagi Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai, terlebih dengan gaya Gegenpressing yang diterapkan Liverpool.

Karena skema Double 8 ini akan membuat lini tengah Liverpool lebih Balance atau seimbang, dan bisa menutup seluruh ruang di lapangan.

Akan tetapi, skema Double 8 ini bisa menghambat kinerja Szoboszlai yang lebih condong bertipe pemain nomor 10 di klub lamanya, yakni RB Leipzig.

Sehingga, Jurgen Klopp pun diyakini akan menerapkan skema yang lebih berbeda dan mendorong Szoboszlai di posisi nomor 10 dan menempatkan Mac Allister di pos nomor 8 dalam formasi 4-3-3.

© Buildlineup.com

Formasi Liverpool dengan taktik 4-3-3. (Foto: Buildlineup.com)

Kemungkinan ini bisa saja terjadi, mengingat Mac Allister punya kemampuan duel lapangan lebih mumpuni ketimbang Szoboszlai.

Sebaliknya, Szoboszlai punya kapasitas dalam melakukan serangan dengan dribel maupun kemampuannya melepaskan umpan kunci dan umpan progresif untuk lini serang.

© DataMB

Perbandingan statistik Alexis Mac Allister dan Dominik Szoboszlai. (Foto: DataMB)

Sehingga jika Klopp memainkan skema berbeda untuk keduanya, Szoboszlai akan lebih condong menyerang dan membiarkan Mac Allister yang bertugas melakukan peran Box to Box.

Saat menyerang, Mac Allister akan tetap berada di belakang Szoboszlai yang membantu lini serang, dan fokus membantu Thiago Alcantara dalam menahan serangan balik.

Skema ini pun akan membiarkan dua Fullback Liverpool yakni TAA dan Robertson tak perlu menjadi Inverted Fullback dan membantu serangan dari sisi lapangan.

Tapi apakah skema ini akan menjadi skema final Liverpool? Tentu tidak. Pramusim ini pun akan menjadi ajang percobaan Klopp agar bisa menemukan peran yang pas bagi kedua rekrutannya itu.

Meski begitu besar kemungkinan Klopp akan menerapkan dua skema tersebut di pramusim ini agar menemukan ramuan yang pas bagi Mac Allister dan Szoboszlai.