In-depth

Adu Kualitas Michael Olise vs Mohammed Kudus, Siapa yang Layak Digaet Chelsea?

Selasa, 25 Juli 2023 07:17 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© Action Images via Reuters/Ed Sykes
Mohammed Kudus di laga Liga Champions Liverpool vs Ajax 13 September 2022. Foto: Action Images via Reuters/Ed Sykes. Copyright: © Action Images via Reuters/Ed Sykes
Mohammed Kudus di laga Liga Champions Liverpool vs Ajax 13 September 2022. Foto: Action Images via Reuters/Ed Sykes.
Olise dan Kudus Berbeda

Di musim 2022/23 lalu, Michael Olise dan Mohammed Kudus menjadi andalan bagi Crystal Palace dan Ajax Amsterdam di segala ajang.

Olise tampil sebanyak 37 kali dengan mencetak 2 gol dan 11 assist. Sedangkan Kudus tampil sebanyak 38 kali dengan torehan 16 gol dan 6 assist.

Jika Chelsea mencari pemain nomor 10, maka pemain yang diincar adalah pemain kreatif yang bisa dilihat dari assistnya, di mana Olise (11 assist) unggul atas Kudus (6 assist).

Tapi, apakah benar Olise lebih kreatif ketimbang Kudus? Jika melihat radar dari DataMB di bawah ini, Olisse unggul di beberapa hal kreativitas, seperti assist, Key Passes (umpan kunci), dan dribel.

© DataMB
Perbandingan statistik Michael Olise dan Mohammed Kudus. (Foto: DataMB) Copyright: DataMBPerbandingan statistik Michael Olise dan Mohammed Kudus. (Foto: DataMB)

Jika membedah lebih jauh, Olise juga unggul atas Kudus dari Shot-Creating Actions (SCA) atau tindakan berbuah peluang bagi rekan-rekannya.

Tercatat, Olise mampu menciptakan 4,68 SCA per 90 menit, sedangkan Kudus hanya membuat 3,41 SCA per 90 menit di musim lalu.

Selain itu, Olise unggul dalam rataan operan progresif dengan membuatt 4,35 operan progresif per 90 menit, sedangkan Kudus membuat 3,26 operan progresif per 90 menit.

Satu hal lainnya yang membuat Olise unggul atas Kudus adalah kemauan membantu pertahanan, atau melakukan Pressing dari Final Third.

Olise membuat rata-rata 2,75 tekel + intersep per 90 menit dan membuat 1,51 blok. Sedangkan Kudus hanay membuat 1,6 tekel + intersep per 90 menit dan 0,85 blok di Final Third.

Satu-satunya keunggulan Kudus atas Olise hanya dalam mengkonversi gol yang membuatnya lebih identik sebagai Inverted Winger ketimbang pemain nomor 10 yang bergerak di Free Role.

Kudus membuat 0,55 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit serta 0,15 assist per 90 menit, sedangkan Olise membuat 0,07 NPG per 90 menit dan membuat 0,36 assist per 90 menit.

Kesimpulannya, dengan harga 35 juta poundsterling maka Olise menjadi pilihan yang tepat bagi Chelsea ketimbang Kudus untuk mengisi pos nomor 10.

Apalagi Olise diketahui merupakan jebolan akademi Chelsea, Cobham, dan punya nilai plus sebagai Homegrown Player ketimbang Kudus.