Steven Gerrard Prioritaskan Amankan Mousse Dembele ke Al Ettifaq ketimbang Jordan Henderson
Jordan Henderson sendiri disebut bakal menerima gaji sebesar 700.000 poundsterling per pekan, atau empat kali lipat dari yang diterimanya di Liverpool.
Sang pemain juga diketahui telah meninggalkan tempat latihan Liverpool pada pekan lalu untuk melakoni tes medis di Manchester.
Namun, kepindahan Jordan Henderson ke Al Ettifaq tak sepenuhnya lepas dari kontroversi. Komunitas LGBT Inggris, misalnya, mengkritik keputusan sang pemain untuk pindah ke negara yang terang-terangan menolak LGBT.
Padahal, pemain berusia 33 tahun tersebut sebelumnya menjadi salah satu yang paling vokal mendukung komunitas LGBT di sepak bola.
Eks pemain Sunderland tersebut bahkan mengenakan ban kapten pelangi saat Timnas Inggris tampil di final Euro 2020 lalu. Ia juga berulang kali menyuarakan dukungannya untuk keberadaan komunitas itu di pertandingan.
Pandangan Henderson tentu tidak sesuai syariat di negara tempat klub Al-Ettifaq berada yakni Arab Saudi. Homoseksualitas adalah sesuatu yang ilegal, dilarang keras dan dapat dihukum mati di negara teluk itu.
Kelompok pendukung LGBT Inggris mulai mengkritik Henderson sejak pekan lalu, setelah desas-desus kepindahannya ke Arab Saudi tersebar.
Menyusul berita transfer tersebut, Amnesty International juga meminta Jordan Henderson untuk berbicara menentang pelanggaran hak asasi manusia di Arab Saudi.
Negara itu dituduh melakukan sejumlah pelanggaran seperti pembatasan pada hak-hak perempuan dan hak untuk protes politik.
Kritikus termasuk Amnesty International mengklaim bahwa rezim Putra Mahkota Mohammed Bin Salman berusaha untuk memperbaiki reputasi internasional negara itu.