Tabiat Mourinho Berubah, Cerdik Bikin Super Team di AS Roma Tanpa Uang Sepeserpun
Pada bursa transfer musim 2023 ini berjalan pelik dan identik. Sebab, AS Roma masih mengandalkan pemain bintang gratisan yang tersedia di pasar transfer.
Corriere dello Sport menjelaskan alasan utama AS Roma harus melakukan penghematan tidak bisa belanja jor-joran yaitu akibat terjerat masalah financial fair play (FFP) dari UEFA sejak 2022.
Pada bursa transfer musim 2023 ini berjalan pelik dan identik. Sebab, AS Roma masih mengandalkan pemain bintang gratisan yang tersedia di pasar transfer.
Corriere dello Sport menjelaskan alasan utama AS Roma harus melakukan penghematan tidak bisa belanja jor-joran yaitu akibat terjerat masalah financial fair play (FFP) dari UEFA sejak 2022.
Hal tersebut membuat Jose Mourinho harus mengesampingkan kebiasaannya untuk boros di setiap bursa transfer.
AS Roma bersama tujuh klub lainnya AC Milan, AS Monaco, AS Roma, Besiktas, Inter Milan, Juventus, Marseille, dan Paris Saint-Germain terbukti bersalah menyalahi aturan syarat FFP.
Sanksi yang diberikan sebesar 172 juta euro, dipotong dari pendapatan apa pun yang diperoleh setiap klub dalam partisipasi di kompetisi UEFA, atau dibayarkan secara langsung.
15 persen (26 juta euro) dari sanksi tersebut berstatus tanpa syarat alias harus dibayar penuh oleh AS Roma.
Denda sisanya (146 juta euro) dicicil sesuai syarat, tergantung pada kepatuhan setiap klub terhadap target yang dinyatakan dalam perjanjian penyelesaian mereka.
AS Roma sendiri menempati urutan ke-2 dalam daftar sanksi UEFA dengan denda mencapai 35 juta euro, 5 juta euro di antaranya harus dibayar penuh.
Tak heran jika Giallorossi sangat melakukan penghematan dan dipusingkan dengan upaya untuk menjual beberapa pemain demi mendapatkan dana segar.
Masalah keuangan ini yang membuat aktivitas transfer AS Roma sangat terbatas, sehinga mereka hanya bisa mendatangkan pemain gratis atau pinjaman seperti yang disebutkan sebelumnya.
Terlepas dari masalah itu, Mourinho memang tetap pelatih cerdik karena ia mampu memberikan prestasi untuk klub dengan skuad seadaanya.
Setelah bisa menjuarai UEFA Conference League (kasta ketiga kompetisi antar klub Eropa) pada musim 2022, AS Roma dibawanya menjadi finalis Liga Europa musim lalu.
Bukan tidak mungkin, mereka akan tetap jadi ancaman bagi klub-klub besar di Liga Italia maupun Eropa, terlepas dari masalah yang mereka hadapi.