In-depth

Profil Mohammed Kudus, Calon Gelandang Arsenal yang Bikin Chelsea Gigit Jari

Jumat, 28 Juli 2023 16:05 WIB
Editor: Deodatus Kresna Murti Bayu Aji
© REUTERS-Kai Pfaffenbach
Mohammed Kudus dari Ghana beraksi dengan Kim Young-gwon dari Korea Selatan di Laga Piala Dunia 2022 REUTERS-Kai Pfaffenbach Copyright: © REUTERS-Kai Pfaffenbach
Mohammed Kudus dari Ghana beraksi dengan Kim Young-gwon dari Korea Selatan di Laga Piala Dunia 2022 REUTERS-Kai Pfaffenbach
Perjalanan Karier Mohammed Kudus

Sebelum menjadi pemain profesional, Mohammed Kudus mengenyam pendidikan di Right to Dream Academy atau akademi sepak bola di Ghana sejak usia 12 tahun.

Bakatnya tercium oleh klub Denmark, Nordsjaelland. Klub kasta tertinggi Liga Denmark itu memboyongnya ketika sang gelandang genap berusia 18 tahun.

Debut Mohammed Kudus sebagai pemain profesional terjadi tiga hari setelah ulang tahunnya ke-18. Ia dimainkan sebagai starter, namun ditempatkan sebagai striker.

Kala itu pada 5 Agustus 2018, Nordsjaelland harus menelan kekalahan 0-2 dari Brondby IF. Mohammed Kudus sempat ditarik keluar di babak pertama.

Meski begitu, Mohammed Kudus tercatat sebagai termuda kesembilan yang melakukan debutnya dalam sejarah klub Nordsjaelland.

Pada musim pertamanya yakni 2018-2019, ia hanya mampu mengemas tiga gol dan dua assist dalam 26 pertandingan. Namun seiring berjalannya usia, ia semakin matang.

Pada musim kedua yaitu 2019-2020, Mohammed Kudus membuat kejutan dengan sukses mengemas 11 gol dan satu assist dalam 25 pertandingan di Liga Super Denmark.

Performa mengesankan itu tercium oleh klub raksasa Liga Belanda, Ajax Amsterdam hingga akhirnya memboyong sang pemain dengan mahar 9 juta Euro atau sekitar Rp149 miliar.

Mohammed Kudus sejutu menandatangani kontrak lima tahun sejak bursa transfer musim panas 2020 lalu.

Posisi aslinya sebenarnya merupakan gelandang tengah. Namun di Ajax Amsterdam dirinya kerap berganti posisi sebagai penyerang tengah dan sayap kanan.

Pada musim pertamanya di Belanda, ia sukses mengemas empat gol dan tiga assist dalam 17 laga di Eredivisie 2020-2021.

Namun performa sang pemain mengalami penurunan pada 2021-2022 dengan hanya mencetak satu gol dan satu assist dalam 16 laga.

Meski begitu, Mohammed Kudus bangkit pada musim 2022-2023 lalu dengan berhasil menge,as 11 gol serta tiga assist dalam 30 pertandingan di Eredivisie Belanda.

Di ajang Liga Champions Eropa musim lalu, ia juga mengemas empat gol dalam enam laga. Salah satu golnya sempat membuat Liverpool gagal menang.

Mohammed Kudus tampil sebagai pencetak gol semata wayang Ajax di laga kontra Liverpool di Liga Champions, Rabu (14/09/22) lalu.

Ajax sebelumnya sempat diunggulkan sebagai pemenang lantaran tren Liverpool yang sedang menurun belakangan ini, justru terhempas dengan skor 1-2 semalam di Anfield.

Di Piala Dunia 2022 Qatar lalu, Mohammed Kudus juga sempat menjadi bahan perbincangan kala sukses mencetak brace ke gawang Korea Selatan.

Dua gol Mohammed Kudus membuat Ghana menang 3-2 atas Korea Selatan di fase Grup H Piala Dunia 2022. Sayang kala itu Ghana gagal lolos ke 16 besar karena menjadi juru kunci Grup H.

Meski posisi aslinya sebagai gelandang serang, namun Mohammed Kudus lebih identik sebagai Inverted Winger ketimbang pemain nomor 10 yang bergerak di Free Role.

Statistik mencatat kalau Mohammed Kudus membuat 0,55 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit serta 0,15 assist per 90 menit.