Jika dilihat dari harganya saja, maka transfer Rasmus Hojlund ke Manchester United akan sangat nampak mahal.

Hanya saja apabila nantinya si pemain terbukti bisa menjadi penyumbang setidaknya 20 gol per musim, maka 14,1 juta Euro yang sudah dibayarkan untuk tiap musimnya akan terasa jauh lebih murah.

Apabila kontrak Hojlund setelah itu diperpanjang lagi, tentu saja valuasi musimannya akan semakin berkurang seiring berjalannya waktu dan membuat United terlihat kian cerdas dalam berbelanja.

Satu lagi keuntungan yang bisa didapatkan oleh Manchester United dari transfer harga selangit Hojlund adalah kesempatan menekan biaya gaji.

Hojlund kemungkinan besar akan tetap mendapatkan kenaikan bayaran dari upah 12.000 Euro per pekannya di Atalanta namun lonjakannya tidak akan terlalu masif.

Apalagi manajer Setan Merah, Erik ten Hag, sudah berusaha menekankan untuk menghindari pembayaran gaji berlebih di Old Trafford guna mengindari pemborosan yang dapat berujung pada hilangnya motivasi pemain.

Dengan 25.000 Euro, misalnya, maka United sudah bisa memberikan kenaikan gaji dobel untuk Hojlund namun di saat bersamaan menerapkan norma baru di kalangan pemain mereka.

Dalam setahun Hojlund 'hanya' akan menerima sekitar 1,5 juta Euro yang sudah jauh di bawah rata-rata gaji anual bintang Liga Inggris yang mendekati 5 juta Euro merujuk pada data Statista pada 2022 lalu.

Situasi yang sama tidak akan didapatkan United apabila mereka mendatangkan Harry Kane alih-alih Rasmus Hojlund.

Kane di Tottenham Hotspur saat ini saja sudah menerima pemasukan 12 juta Euro per musim. Bila pindah ke Manchester United, ia pasti ingin nominal yang sama atau bahkan kelipatan ganda.

Tidak heran karena usia Kane kini sudah 30 tahun. Waktu dimana mungkin ia tidak akan punya kesempatan untuk meneken kontrak jangka panjang bernilai besar lagi di masa depan.

Itulah kenapa Manchester United tidak perlu takut dengan label kemahalan yang ditempelkan publik pada Rasmus Hojlund. Mereka yakin bisa meraup untung besar seirin berjalannya waktu.