3 Keunggulan Emil Audero yang Bisa Dipertimbangkan Jadi Kiper Utama di Inter Milan
Emil Audero merupakan salah satu penjaga gawang muda potensial di sepak bola Italia saat ini. Usianya yang baru 26 tahun, kualitasnya masih bisa berkembang pesat.
Hanya saja, ia bukanlah kiper era modern seperti halnya Onana yang piawan memainkan bola membantu bangun serangan dari bawah, karena ia merupakan kiper bergaya shoot stopper.
Reflek dan penempatan posisinya di bawah mistar gawang selama bermain di Sampdoria cukup memukau.
Hal itu bisa dilihat dari catatan data Sofascore. Emil Audero mampu membuat penyelamatan 3.4 per 90 menit alias 68% setiap laga.
Ia juga tenang saat duel satu lawan satu dan jeli membaca arah tendangan penalti. Terbukti, Emil Audero membuat 3 penyelamatan dari total 7 tembakan penalti musim lalu di Serie A.
Pengalaman di Liga Italia
Menunjuk Emil Audero sebagai kiper cadangan mungkin bisa jadi kesalahan Simone Inzaghi nanti. Sebab, pemain merupakan salah satu kiper berpengalaman di sepak bola Italia.
Pria kelahiran Mataram itu adalah pemain didikan akademi Juventus sejak tahun 2012. Ia gagal menembus skuad utama Bianconeri lantaran kalah bersaing dengan sang legenda Gianluigi Buffon.
Alhasil, Emil Audero kerap dipinjamkan ke beberapa klub sebelum akhirnya dilepas oleh Juventus secara permanen ke Sampdoria, dengan nilai 20 juta euro pada 2019.
Tiga musim di Sampdoria, Emil Audero membuat 169 penampilan dan sudah mencetak 38 kali cleansheet, serta kebobolan 260 gol.
Dibandingkan dengan Yann Sommer, adaptasi Emil Audero tidak membutuhkan waktu lama karena ia sudah mengenal kultur sepak bola Italia dan berpengalaman main di klub besar.
Prosfek Jangka Panjang
Andai Emil Audero telah resmi memperkuat Inter Milan, ia bakal jadi salah satu kiper yang punya prosfek jangka panjang di klub.
Sebab, dari tiga kiper saat ini faktor usia maupun pengalaman tidak lebih baik dari Emil Audero.
Yaan Sommer memang bisa jadi kiper utama Inter, tetapi sang pemain sudah menginjak usia 34 tahun sehingga konsistensi dan daya tahan ketubuhannya sedikit berkurang, serta terancam pensiun dalam waktu dekat.
Begitu juga dengan Filip Stankovic. Ia memang masih muda berusia 21 tahun, hanya saja cukup riskan mengandalkan ia sebagai kiper utama Inter musim depan.
Terakhir ada Raffael Di Gennaro. Usianya memang berada di kategori matang karena baru 29 tahun. Hanya saja secara pengalaman jauh berbeda dengan Audero.