Melansir dari laman Sofascocre, disebutkan bahwa Yann Sommer dan Emil Audero sama-sama punya kemampuan refleks yang ajaib.

Yann Sommer misalnya, walau sudah berumur lebih dari 30 tahun serta tak punya postur tinggi ideal buat penjaga gawang, namun kiper asal Swiss ini punya kelebihan dalam membaca serangan lawan.

Sepanjang musim lalu, Yann Sommer mampu melakukan 94 kali saves dengan tingkat akurasi penyelamatan sebesar 70%.

Di ajang Bundesliga, Yann Sommer merupakan kiper ke-11 yang paling banyak melakukan penyelamatan musim 22/23.

Sedangkan untuk catatan clean sheet, pemain berusia 34 tahun ini mampu torehkan 11 kali nirbobol bersama Bayern Munchen dan Borussia Mönchengladbach.

Tak berbeda jauh dengan Emil Audero, kiper berdarah Indonesia ini juga punya statistik impresif selama memperkuat Sampdoria musim lalu.

Total dari 25 pertandingan di Serie A, jebolan Juventus tersebut berhasil torehkan 84 kali penyelamatan dengan rata save per game sebesar 3,4.

Artinya, Emil Audero bekerja sangat keras sepanjang musim lalu untuk menghindarkan timnya dari kebobolan dengan melakukan setidaknya tiga kali penyelamatan tiap laga.

Andai bek Sampdoria punya pertahanan yang solid, gawang Emil Audero mungkin tak akan sering jebol musim lalu.

Satu catatan menarik dari Emil Audero adalah kemampuannya dalam menghalau penalti, di mana ia mampu menghadang dua dari total 7 eksekusi penalti di Serie A.