In-depth

Dilema Manchester United untuk Masa Depan Mason Greenwood, Pertahankan atau Lepas?

Kamis, 10 Agustus 2023 06:38 WIB
Editor: Juni Adi
© Clive Brunskill/Getty Images
Mason Greenwood merayakan gol penentu kemenangan timnya pada laga pekan ke-31 Liga Inggris antara Manchester United vs Brighton. Copyright: © Clive Brunskill/Getty Images
Mason Greenwood merayakan gol penentu kemenangan timnya pada laga pekan ke-31 Liga Inggris antara Manchester United vs Brighton.
Hancur Karena Mental

Upaya serius Mason Greenwood yang coba berlatih mengembalikan kemampuan sepak bolanya patut diapresiasi. Tetapi mirisnya, ia harus melewati masa sulit ini sendirian, alih-alih mendapat dukungan dari klub.

Padahal tidak mudah bagi seorang pemain sepak bola untuk memulihkan mental yang berimbas kepada permainannya. Jadon Sancho misalnya, ia sempat mendapat caci maki dari publik Inggris, setelah tampil mengecewakan di final Euro 2020 lalu.

Kritikan pedas itu ternyata membuat mental Sancho terganggung. Ia pun beberapa kali absen memperkuat Setan Merah, demi mengasingkan diri memulihkan kondisi mentalnya di desa kecil yang terletak di Belanda atas rekomendasi Erik ten Hag.

Namun sekembalinya ke tim, Sancho belum bisa ke top performa lagi seperti saat ia bermain untuk Borussia Dortmund.

Selain Sancho, ada juga Dele Alli. Talenta muda sepak bola Inggris, yang kariernya perlahan hancur karena masalah kesehatan mental.

Berkaca dari kasus itu, Manchester United perlu secepatnya ambil sikap demi menyelamatkan talenta Mason Greenwood.

Dilema Manchester United

Di sisi lain memang menjadi dilema untuk Manchester United mengambil sikap terhadap masa depan Mason Greenwood.

Jika diberi kesempatan, butuh waktu lama untuk Greenwood mengembalikan sentuhannya, dan beberapa faktor lain seperti stamina hingga kemampuan intelegensi untuk memahami taktik pelatih.

Selain itu, ia juga harus berjuang keras mengambil posisinya lagi di pos penyerang sayap kanan karena harus bersaing dengan beberapa nama baru seperti Antony, Amad Diallo, Facundo Pellistri, hingga Alejandro Garnacho.

Secara tersirat, hampir tidak ada tempat untuk Greenwood bisa dimainkan pada pertandingan penting jika nama-nama di atas kondisinya fit.

Tetapi Manchester United nampaknya tidak ingin kehilangan asetnya itu. Mereka paham betul dengan kualitas Greenwood karena memang produk asli akademi klub.

Pelan-pelan, nama Greenwood menjadi buah bibir, terutama untuk para pendukung United yang dengan seksama menyaksikan pertandingan tim-tim junior.

Beberapa di antaranya, meyakini dia adalah Starboy, seorang superstar mini atau bocah yang kelak menjadi bintang. 

Beberapa lainnya, seperti David Pritt, mengingat Greenwood sebagai anak yang biasa menendang bola dengan amat presisi, entah itu dalam situasi open-play ataupun bola mati.

Ketika usianya baru 16 tahun, Jose Mourinho sudah memasukkannya ke dalam daftar pemain United yang ia bawa untuk melakoni tur pramusim di Amerika Serikat.

Pada Maret 2019, ia melakoni debut bersama tim utama ketika Ole Gunnar Solskjaer memasukkannya sebagai pemain pengganti pada laga melawan Paris Saint-Germain. 

Dalam usia 17 tahun dan 156 hari, ia menjadi pemain termuda kedua di belakang Norman Whiteside yang memperkuat United pada pertandingan kompetisi antarklub Eropa.

Yang membuat Solskjaer makin bungah, Greenwood memiliki kaki kiri dan kanan yang sama baiknya. 

Untuk atribut yang satu ini, ia bahkan menyebut Greenwood sebagai finisher yang lebih natural ketimbang Marcus Rashford sekalipun.

Itu sebabnya ia layak dipertahankan dan diberi kesempatan serta dukungan semua pihak, agar performanya segera kembali dan bisa jadi opsi lini depan mendampingi Rasmus Hojlund.

Pasalnya, tak hanya teknik menendang Greenwood saja yang bagus, tetapi juga kemampuannya untuk melepaskan sepakan dari berbagai sisi dan sudut sudah terbukti merepotkan lawan.