Sejatinya, Inter Milan ingin mendatangkan penyerang baru yang masih berusia muda yakni Folarin Balogun sebagai investasi.

Namun harganya yang mahal membuat Inter Milan mundur. Maka tak mengherankan Alvaro Morata dan Mehdi Taremi yang ada di angka 20 juta euro tak didatangkan karena usianya yang sudah kepala tiga.

Tapi anehnya, Inter Milan justru mengincar Marko Arnautovic dari Bologna yang lebih tua dari Morata maupun Taremi.

Sehingga wajar jika ada anggapan bahwa Inter Milan ‘Penny Pinching’ atau pelit untuk membelanjakan uang hasil transfer Andre Onana untuk memboyong penyerang baru.

Tapi anggapan ini bisa saja patah jika melihat kualitas Arnautovic sebagai penyerang yang justru bisa saja menguntungkan Inter Milan.

Dengan usianya yang sudah 34 tahun dan harga 3 juta euro, Arnautovic jelas tak akan jadi penyerang utama Inter Milan yang akan ditempati oleh Marcus Thuram dan Lautaro Martinez.

Tapi kualitasnya sebagai penyerang cadangan pun terbilang amat apik. Eks penyerang West Ham United ini memiliki rata-rata mencetak 0,41 Non-Penalty Goals (NPG) per 90 menit.

Selain itu, Arnautovic juga terbilang aktif membantu permainan timnya, dengan rataan 2,12 operan progresif per 90 menit dan akurasi 70,2 persen.

Catatannya ini bisa membuat Simone Inzaghi menduetkannya dengan Marcus Thuram sebagai Target Man, atau menjadi pelapis bagi Lautaro Martinez.

Di samping itu, Arnautovic adalah tipe striker yang keras, tak segan berduel dengan bek. Tipe striker ini tengah tak dimiliki Inter Milan sepeninggal Edin Dzeko dan Romelu Lukaku.

Sehingga anggapan Inter Milan kepepet jelas bukanlah anggapan yang benar. Tapi transfer ini menjadi strategi untuk melengkapi kedalaman skuad, terlebih harganya yang terbilang murah.