Bedah Kualitas Habib Diarra, Calon Bintang Baru Juventus yang Tak Dinanti oleh Max Allegri
Juventus memang sangat kesulitan bermanuver di bursa transfer karena harus menyisihkan uang mereka untuk membayar denda pada UEFA.
Skandal plusvalenza tempo hari jadi penyebabnya. Pemasukan Si Nyonya Tua pun terpotong hukuman lain yakni larangan berkompetisi di kancah Eropa pada musim 2023/2024 mendatang.
Tidak heran jika 20 juta Euro untuk memboyong Habib Diarra terasa sangat mahal untuk Juventus sekarang.
Akan tetapi Diarra memang pemain berkualitas yang sebaiknya mereka tetap usahakan boyong ke Turin.
Meski dipromosikan oleh Strasbroug ke tim senior pada 2022 lalu sebagai gelandang bertahan namun atributnya menunjukkan jika ia lebih banyak beroperasi di sepertiga akhir lapangan.
Diarra menjadi salah satu playmaker utama Strasbourg musim lalu. Menurut data dari FBref, ia adalah pembawa bola terbaik kedua dengan rata-rata 3,76 progressive carries per 90 menit di antara para pemain yang mengumpulkan lebih dari 1600 menit.
Hasilnya ia pun jadi sering terlibat dalam situasi yang berujung pada gol ataupun tembakan ke gawang lawan (SCA).
Tiap laganya ia bisa terlibat dalam 3,27 SCA dan lagi-lagi jadi salah satyu yang terbaik di skuad Strasbourg.
Apalagi jika perbandingannya hanya dengan para pemain U-23, maka Diarra jadi semakin menonjol di segala aspek.
Masih dari FBref, Diarra menyentuh 98 persentil untuk progressive carries, 84 untuk dribel, 83 untuk sentuhan di kotak penalti lawan, dan 92 dalam penerimaan progressive pass.
Artinua ia sangat agresif dalam membantu penyerangan tim. Bila di Juventus, ia sangat cocok menjadi tandem Manuel Locatelli dan Paul Pogba serta meringankan beban keduanya dalam melakukan penetrasi.
Habib Diara akan terus menjadi pemain yang lebih baik di masa depan sehingga sebaiknya memang tidak dilewatkan untuk digaet saat ada kesempatan.