Bedah Rotasi Striker Manchester United Usai Mason Greenwood Bertahan, Mampu Geser Rasmus Hojlund?
Takdir seolah berpihak pada Mason Greenwood karena Rasmus Hojlund, layaknya Antony Martial, belum bisa fit jelang laga perdana Manchester United di Liga Inggris 2023/2024 pada Selasa (15/08/23) mendatang.
Eks Sturm Graz dan Atalanta tersebut mengalami cedera ringan yang menghalanginya untuk bermain untuk setidaknya dua atau tiga pekan lagi.
Greenwood sendiri juga sebenarnya sangat diragukan soal kondisinya terutama setelah tidak bermain sepakbola profesional selama satu tahun lebih.
Namun setidaknya situasi terkini membuat segalanya jadi lebih mungkin bagi Greenwood untuk menekan tombol restart dalam kariernya bersama Manchester United.
Pasalnya jika dalam keadaan normal, jujur saja Erik ten Hag akan lebih memilih Hojlund untuk menjadi striker utama. Selain karena harganya yang mencapai 75 juta Euro, namun juga karena kualitas yang ditawarkan pemuda 20 tahun tersebut.
Ten Hag senang dengan target man yang tidak hanya buas di depan gawang lawan namun juga bisa terlibat dalam build serangan maupun pressing ketika bola berada di kaki lawan.
Meski memiliki tinggi badang 191 cm namun Hojlund sangatlah lincah dan begitu mobile. Center of gravity yang rendah membuatnya bisa bergerak bebas baik itu dalam berbagai situasi.
Peran tersebut sepertinya agak sulit dijalankan Greenwood yang cuma bertinggi 181 cm dan belum pernah dijadikan lone striker dengan kewajiban lebih sering memunggungi gawang.
Secara statistik pun Rasmus Hojlund lebih unggul dari Mason Greenwood. Walau sebenarnya sedikit tidak adil membandingkan dua pemain dengan wilayah bermain berbeda di lini depan, namun tidak ada salahnya tetap mempelajarinya.
Analisis ini menggunakan data dari FBref menggunakan statistik dari Hojlund di musim 2022/2023, sementara Greenwood kami beri kesempatan 'bersaing' lebih menggunakan dua sampel sekaligus dari 2020/2021 dan 2021/2022. Semuanya dari liga domestik.
Bersama Atalanta, dan sedikit dengan Sturm Graz, Hojlund musim lalu memiliki angka harapan gol (xG) sebesar 0,47 per 90 menit yang mana sukses ia lampaui dengan mencetak 0,48 gol.
Sementara itu Greenwood kebetulan konsisten di dua (satu setengah sebenarnya) musim terakhir dengan merigistrasikan 0,35 gol tiap laga dengan bekal xG 0,30.
Hojlund juga lebih sering efektif dalam memanfaatkan peluangnya. Meski memproduksi 'hanya' 2,58 tembakan dibandingkan 3,40 dan 3,32 milik Greenwood, namun 1,41 di antaranya berstatus on target sementara Greenwood di dua musim terakhirnya bahkan tidak bisa menyentuh angka 1,3.
Itu karena jarak tembakan Hojlund rata hanya 12,9 yard dari gawang sedangkan Greenwood sedikit lebih jauh di 16,8 dan 19,1 yard.
Bahkan dalam hal taken on alias melewati lawan yang menjadi skill set andalan Mason Greenwood pun Rasmus Hojlund masih bisa bersaing dengan kedua pemain sama-sama punya rataan 3,6 percobaan per 90 menit. Wajar jika Manchester United jika nanti lebih mengandalkan si anak baru dan menjadikan produk akademinya sebagai rotasi.