FOOTBALL265.COM - Kepergian Roberto Mancini dari timnas Italia membuat efek domino di dunia kepelatihan sepak bola Eropa. Beberapa nama secara tidak langsung bakal kena imbas pemecatan.
Kabar mengejutkan datang dari ranah sepak bola Negeri Pizza, setelah Roberto Mancini memutuskan mundur secara mendadak dari kursi utama pelatih Tim Nasional (timnas) Italia pada Minggu (13/08/23) malam WIB.
Keputusan Mancini itu sudah diterima juga oleh asosiasi sepak bola Italia, FIGC, sehari sebelumnya. Mereka mengumumkan secara resmi melalui laman resmi dan juga sosial media resminya.
“Federasi Sepak Bola Italia (FIGC) telah menerima pengunduran diri Roberto Mancini dari jabatan pelatih timnas Italia yang diterima kemarin malam,” tulis rilis FIGC.
Pria berusia 58 tahun itu ditunjuk sebagai pelatih timnas Italia pada Mei 2018 menggantikan Gian Piero Ventura setelah gagal membawa Gli Azzuri ke Piala Dunia 2018 di Rusia.
Di tangan Mancini, Italia kembali menjadi salah satu tim yang disegani di sepak bola Eropa karena mampu menghadirkan prestasi lagi, yakni menjuarai Euro 2020.
Tak hanya itu, Italia juga dua kali beruntun masuk final UEFA Nations League 2021 dan 2023. Sayang karier gemilang Mancini tercoreng setelah gagal membawa Italia lolos ke Piala Dunia 2022 lalu di Qatar.
Masalah itu yang membuat Mancini sempat memutuskan ingin mundur pada tahun 2022, tetapi berhasil dibujuk bertahan oleh FIGC.
Ia pun tetap dipercaya menangani timnas Italia hingga Euro 2024. Kesuksesannya di edisi lalu diharapkan terulang kembali, namun persiapan terganggu karena ia memilih untuk mundur.
Kepergian Roberto Mancini pun bakal menimbulkan efek domino terhadap masa depan pelatih lain di sepak bola Eropa khususnya di Serie A.
Luciano Spalleti Suksesor
Efek pertama yang bakal terjadi adalah peta kursi kepelatihan bakal tergeser lantaran FIGC sedang mencari suksesor Mancini. Nama Luciano Spalletti jadi kandidat terkuat menurut laporan Football Italia.
Pelatih yang identik dengan kepala plontos alias botak ini sedang menganggur setelah memutuskan akhiri kerja sama dengan Napoli musim lalu.
Padahal saat itu Spalletti berhasil membawa Napoli menjadi raja di sepak bola Italia. Partenopei menjuarai scudetto untuk pertama kalinya sejak 1987.
Ia juga berhasil membangun Napoli sebagai salah satu kuda hitam di ajang Eropa, Liga Champions musim lalu dengan hanya sampai menginjakan kakinya ke babak perempatfinal atau 8 besar.
Kepergian Spalletti dari Napoli pun mengundang banyak spekulasi, karena ia dihadapkan dengan sejumlah pilihan. Catatan impresif itu membuat banyak tim menggodanya untuk jadi pelatih, termasuk timnas Italia.