FOOTBALL265.COM - Direktur teknik PSSI, Indra Sjafri tak habis pikir dengan keputusan pelatih klub yakni PSM Makassar dan Persija Jakarta yang enggan melepas pemain ke Timnas Indonesia U-23 untuk Piala AFF U-23 2023.
Sebagai informasi, PSM tidak memberikan izin untuk Dzaky Asraf bergabung ke Timnas Indonesia U-23 karena tenaganya dibutuhkan klub yang berkompetisi di Liga 1 2023 dan Piala AFC 2023.
Sedangkan, Persija tak melepas Rizky Ridho dan Witan Sulaeman dengan alasan yang serupa. Kedua pemain itu adalah sosok vital bagi klub.
Menurut Indra Sjafri, para pelatih klub tersebut tidak memberikan support ke Timnas U-23. Padahal para pemain yang dipanggil adalah yang terbaik.
Indra Sjafri memahami jika AFF U-23 bukan agenda FIFA jadi klub berhak menolak. Tapi, itu justru membuat pusing tim pelatih Timnas U-23.
“Jadi gini, saya mengikuti dari awal dan ini kan ada event, kita PSSI bukan gak paham kalau AFF SEA Games itu bukan agenda FIFA, paham sekali gak usah diajarlah,” bukanya.
“Kami juga paham klub adalah tempat pembinaan pemain, sangat paham. Tapi sebagai pelatih klub, apa tujuan klub dibikin? Untuk perkuat Timnas,” tambah Indra Sjafri.
Eks pelatih Timnas U-19 itu tak habis pikir apa alasan pelatih klub yang enggan lepas pemain. Indra Sjafri pertanyakan kemampuan mereka yang seolah tak punya rencana, saat pemain andalan dipanggil ke Timnas.
Disampaikan Indra Sjafri, Piala AFF U-23 hanya berlangsung dua minggu. Artinya para pemain tyang dipanggil hanya melewatkan dua pertandingan klub.
Seharusnya, hal tersebut tak jadi masalah besar. Sebab klub punya 30-35 pemain yang didaftarkan saat kompetisi.
“Sekelasnya pelatih, saya gak usah sebut nama, dia minta pemain minimal 30-35 ke klub tapi masa gak ada plan A dan B,” ujar Indra Sjafri.
“Kami hanya butuh dua minggu turnamen AFF masa gak support itu. Itu yang Pak Ketum (Erick Thohir) sesalkan, jadi kami yang di lapangan jadi sulit. Apa tak mikir seperti itu? imbuhnya.