Dengan torehannya yang minim bersama Southampton, bisa dikatakan agen yang menawari Sekou Mara ke AC Milan terkesan tak tahu diri.

Sebab, torehan Sekou Mara sebagai penyerang di Southampton itu berbanding jauh dengan torehan Mehdi Taremi bersama FC Porto.

Meski secara torehan dirinya kalah dari Taremi, Sekou Mara punya keunggulan pada dirinya, yakni potensi, mengingat usianya masih 21 tahun.

Terlebih jika melihat catatannya di musim debutnya bersama Bordeaux pada 2021 lalu, dengan torehan enam gol dan dua assist dari 22 pertandingan.

Dengan kata lain, Sekou Mara punya potensi untuk menjadi juru gedor jempolan asalkan klub yang menaunginya bisa mengembangkan potensinya.

Secara kualitas, Sekou Mara punya catatan cukup brilian untuk pemain berusia 21 tahun, di mana torehan Non-Penalty Goals (NPG) dan assist-nya terbilang serupa, yakni 0,19 per 90 menit.

Keunggulan Sekou Mara sebagai penyerang adalah kemampuan dribelnya, di mana ia rata-rata mampu melewati alwan sebanyak 1,36 kali per 90 menit.

Sebagai penyerang pun, Sekou Mara adalah penyerang modern yang aktif membantu pertahanan timnya dari Final Third atau area lawan.

Tercatat ia melancarkan rata-rata 2,53 tekel+intersep per 90 menit, membuat 2,14 blok per 90 menit, dan mampu memenangkan duel udara sebanyak 4,48 kali per 90 menit.

Dengan kapasitas itu, Sekou Mara bisa menjadi alternatif AC Milan yang butuh penyerang modern, mengingat barisan penyerangnya saat ini bertipe Target Man yang jarang melakukan Pressing.

Dengan kata lain, Sekou Mara bisa menjadi opsi jika gagal menggaet Mehdi Taremi. Selain karena usianya masih muda, potensinya sebagai penyerang pun cukup besar.