In-depth

AS Roma Bernasib Sial Diambang Kehancuran di Tangan Jose Mourinho Musim Ini

Rabu, 6 September 2023 15:20 WIB
Editor: Juni Adi
© REUTERS/Alberto Lingria
Pemain AC Milan Ruben Loftus-Cheek saat berebut bola dengan pemain AS Roma Diego Llorente pada laga Liga Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria) Copyright: © REUTERS/Alberto Lingria
Pemain AC Milan Ruben Loftus-Cheek saat berebut bola dengan pemain AS Roma Diego Llorente pada laga Liga Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
AS Roma Diambang Kehancuran

Hasil ini jelas mengejutkan bagi AS Roma, pasalnya mereka punya sejumlah pemain bintang baru berkualitas yang diboyong pada musim panas kemarin. 

Sebut saja seperti Leandro Paredes, Renato Sanches, Evan Ndicka, hingga Romelu Lukaku yang merupakan salah satau penyerang berpengalaman di Serie A.

Tanpa kemenangan di tiga pertandingan awal Liga Italia musim ini, membuat AS Roma terjebak di zona degradasi menempati peringkat ke-18 dengan 1 poin hasil dari imbang di pekan pertama melawan Salernitana.

Hasil ini jelas mengejutkan bagi AS Roma, pasalnya mereka punya sejumlah pemain bintang baru berkualitas yang diboyong pada musim panas kemarin. 

Sebut saja seperti Leandro Paredes, Renato Sanches, Evan Ndicka, hingga Romelu Lukaku yang merupakan salah satau penyerang berpengalaman di Serie A.

Sayangnya nama-nama di atas belum berkontribusi maksimal untuk tim karena hanya Paredes yang sudah menyumbang 1 assist sampai saat ini.

Selain itu, dua musim belakangan performa Serigala Ibu Kota juga sangat memuaskan dimana mereka bisa menembus dua final secara beruntun, Liga Europa dan Conference League, kompetisi terakhir bisa dimenangkan.

Tetapi itu belum memuaskan. Disaat tim berusaha bangkit, masalah baru sedang diterima oleh AS Roma, dimana kondisi internal mereka hubungan antara pelatih Jose Mourinho dengan para pemain tidak sedang baik-baik saja.

Kondisi Interna Memanas

Menurut laporan Radio Radio, yang dikutip dari Football Italia, menyebut sempat ada percakapan yang menegangkan di ruang ganti, ketika AS Roma tumbang dari AC Milan pekan lalu.

Skuad Roma yang kesal merespons dengan menuntut Mourinho agar lebih banyak ide taktis. Tujuannya untuk mengembangkan permainan mereka.

Jose Mourinho sendiri sempat tidak bisa mendampingi tim di pinggir lapangan, karena sedang menjalani hukuman lanjutan dari musim lalu.

Mourinho absen pada dua laga awal musim ini. Tetapi ketika kembali ke pinggir lapangan ia marah besar melihat permainan anak asuhnya melawan Milan.

Mourinho bahkan nggan menjalani sesi jumpa pers karena dalam kondisi marah usai terlibat pertengkaran dengan pemain di ruang ganti.

Akibat perlakuan itu, AS Roma dan pelatih asal Portugal ini terancam sanksi lagi dari operator liga. Jeblok di awal musim, lalu ruang ganti tidak kondusif, serta terjebak di zona degradasi, membuat AS Roma diambang kehancuran musim ini.

Masalah yang terjadi saat ini merupakan imbas dari sanksi yang diterima oleh AS Roma dari UEFA karena melanggar aturan Financial Fair Play (FFP).

Alhasil, AS Roma harus menghemat pengeluaran belanja mereka sejak musim lalu sehingga tidak bisa membeli pemain berkualitas yang dibutuhkan oleh Mourinho untuk membangun tim musim ini.

Pemain-pemain yang didatangkan musim panas kemarin adalah pemain berstatus pinjaman dan gratisan.

AS Roma bersama tujuh klub lainnya  AC Milan, AS Monaco, AS Roma, Besiktas, Inter Milan, Juventus, Marseille, dan Paris Saint-Germain terbukti bersalah menyalahi aturan syarat FFP.

Sanksi yang diberikan sebesar 172 juta euro, dipotong dari pendapatan apa pun yang diperoleh setiap klub dalam partisipasi di kompetisi UEFA, atau dibayarkan secara langsung.

15 persen (26 juta euro) dari sanksi tersebut berstatus tanpa syarat alias harus dibayar penuh oleh AS Roma.

Denda sisanya (146 juta euro) dicicil sesuai syarat, tergantung pada kepatuhan setiap klub terhadap target yang dinyatakan dalam perjanjian penyelesaian mereka.

AS Roma sendiri menempati urutan ke-2 dalam daftar sanksi UEFA dengan denda mencapai 35 juta euro, 5 juta euro di antaranya harus dibayar penuh.

Tak heran jika Giallorossi sangat melakukan penghematan dan dipusingkan dengan upaya untuk menjual beberapa pemain demi mendapatkan dana segar.