In-depth

Kiprah Manis Inter Milan-AC Milan di Awal Musim Liga Italia, Buah Kecerdikan di Bursa Transfer?

Kamis, 7 September 2023 10:20 WIB
Editor: Zulfikar Pamungkas Indrawijaya
© REUTERS/Alberto Lingria
Selebrasi pemain AC Milan Rafael Leao dengan rekan setimnya usai mencetak gol kedua ke gawang AS Roma pada laga Liga Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria) Copyright: © REUTERS/Alberto Lingria
Selebrasi pemain AC Milan Rafael Leao dengan rekan setimnya usai mencetak gol kedua ke gawang AS Roma pada laga Liga Italia. (Foto: REUTERS/Alberto Lingria)
Statistik Apik Inter dan AC Milan Bareng Rekrutan Baru

Inter Milan

Di tiga pertandingan awal Liga Italia 2023/2024 ini, Inter Milan punya sederet statistik mentereng dengan menjadi tim tersubur yakni mencetak 8 gol tanpa kebobolan satu gol pun.

Hebatnya, Inter mampu mencetak 8 gol dari 8,96 xG (Expected Goals) atau seharusnya Nerazzurri bisa mencetak 9 gol lebih ke gawang lawan.

Lautaro Martinez mampu menyumbangkan 3,51 xG dengan torehan 5 gol, disertai duet barunya yakni Marcus Thuram yang mampu membuat 2,49 xG yang mencetak 1 gol.

Catatan itu cukup membuktikan rekrutan Inter, yakni Marcus Thuram, bisa memberikan dampak penting dalam permainan Lautaro Martinez.

Beralih ke pertahanan, Inter menjadi tim yang belum kebobolan satu gol pun dengan rataan terendah soal potensi kebobolan yakni hanya sekitar 1,41 xGA (Expected Goals Against).

Lagi-lagi rekrutan barunya, Yann Sommer, punya catatan apik dengan membuat 6 penyelamatan dari 6 tembakan ke gawang, yang membuat lini belakang Inter sulit dibobol.

AC Milan

Berbeda dengan Inter Milan, AC Milan patut bersyukur banyaknya pemain yang direkrut, mampu nyetel dan memberi dampak penting.

Secara performa, AC Milan berada di peringkat kedua dengan torehan 6,03 xG alias Overperformed dengan catatan 8 golnya di tiga laga awal Liga Italia 2023/2024.

Dari para rekrutan barunya, Christian Pulisic terlihat menonjol dengan catatan dua gol dari tiga laga, dengan mencetak 1,1 xG atau Overperformed sebanyak 0,9 xG.

Tak hanya Pulisic, Ruben Loftus-Cheek pun mampu mencuri perhatian dengan lesakkan 1 assist dari 0,91 xA (Expected Assist) bersama dengan Tijjani Reijnders yang mencetak 1 assist dari 0,51 xA.

Meski punya kiprah apik dalam menyerang, AC Milan punya cacat di lini pertahanan, dengan kebobolan dua gol dari tiga laga dari 2,15 xGA.

Buruknya pertahanan AC Milan sendiri tak lepas dari minimnya perombakan di lini belakang. Sehingga hal ini bisa memberi dampak buruk bagi perjalanan Rossoneri dalam meraih Scudetto.