Mengintip Peluang Kedua AC Milan untuk Bisa Dapatkan Striker Youssef En-Nesyri

Namun keputusan dari Youssef En-Nesyri sendiri jadi penghalangnya. Bomber berusia 26 tahun itu memutuskan untuk menolak pindah ke AC Milan jika statusnya hanya sebagai pemain pinjaman.
Sehingga membatalkan kesepakatan yang telah terjadi. Batal menggaet Youssef En-Nesyri, membuat AC Milan bergerak cepat mencari alternatifnya.
Penyerang FC Porto, Medhi Taremi dan Patson Daka dari Leicester City coba didekati oleh manajemen, tetapi gagal lagi. Juga gagal merayu bomber Sevila lain, Rafa Mir.
Dalam situasi yang mendesak, AC Milan akhirnya beralih dan mengamankan jasa Luka Jovic sebagai alternatif dalam skuadnya.
Bergabung dengan Milan jadi angin segar bagi Jovic. Striker Serbia itu belum pernah bermain untuk Fiorentina selama pramusim kemarin, dia tidak masuk dalam rencana pelatih Vincenzo Italiano.
Musim panas lalu, Real Madrid membiarkan Jovic bergabung dengan Fiorentina secara gratis. Kini, Milan mendatangkan Jovic dengan skema pinjaman dengan gratis pula.
Musim ini, Youssef En-Nesyri telah tampil dalam 4 pertandingan dan mencetak 2 gol untuk Sevilla di semua ajang. Catatan itu menjadi bukti ia bisa bermain konsisten di musim baru.
AC Milan pun bisa mencoba merekrutnya kembali di bursa transfer musim dingin nanti atau musim panas 2024 mendatang. Apalagi Rossoneri memang membutuhkan striker baru untuk musim depan.
Pasalnya Olivier Giroud yang saat ini jadi andalan tidak sepenuhnya bisa tampil di seluruh pertandingan, mengingat usia sang pemain tidak lagi muda menginjak 36 tahun.
Rentan cedera jadi momok Giroud. AC Milan sebenarnya sudah berinvestasi untuk lini depan saat mendatangkan Noah Okafor dari RB Salzburg senilai 20 juta euro.
Tetapi kualitas sang pemain di AC Milan sejauh ini belum membuahkan hasil. Dari 3 pertandingan ia belum membuat gol, sehingga pelatih Stefano Pioli lagi-lagi mengandalkan Giroud.
Begitu juga dengan Luka Jovic yang diboyong dari Fiorentina dengan status pinjaman, belum dipercaya untuk jadi andalan di lini depan AC Milan.
Mendatangkan Youssef En-Nesyri jadi keputusan yang tepat. Sang pemain berada di usia emas dan konsistensi mencetak golnya sangat terjaga.
Kualitas Youssef En-Nesyri
Hal itu dibuktikan dengan catatan golnya di Sevilla sejak didatangkan dari Leganes pada Januari 2020 lalu.
Pada 2019/20, En-Nesyri pun butuh waktu untuk menyesuaikan diri dengan klub barunya. Ia bermain dalam 26 pertandingan di sisa musim itu dan hanya mencetak enam gol.
Meskipun demikian, Los Nervionenses mampu menyelesaikan 2019/20 dengan catatan apik. Memasuki 2020/21, En-Nesyri pun diharap mampu tajam di depan gawang setelah nyetel dengan permainan Sevilla.
Ia mewarisi tempat yang dulu dihuni pemain sekaliber Frederic Kanoute hingga Luis Fabiano. Benar saja, ia menyelesaikan musim depan torehan 24 gol dari 52 pertandingan.
Di musim 2021/22 produktivitas gol Youssef En-Nesyri turun drastis. Ia hanya bisa membuat 5 gol dari 29 penampilan, tetapi mulai diperbaiki lagi di musim 2022/23, dengan membuat 18 gol dari 48 penampilan di semua ajang.